Tulisan di bawah
ini di himpun dari kitab Durrotun Nashihin yang ditulis oleh Syekh Usman bin
Hasan bin Ahmad Syakir Al-Khaubawi ulama’ besar bermadzhab Hanafi. Dan kitab
Tanbihul Ghofilin oleh Al-Faqih Abu Laits Samarqondi
Kaum laki-laki
itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan
sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena
mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka
perempuan yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri (tidak
berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya
tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Perempuan-perempuan
yang kamu khawatirkan nusyuz nya (meninggalkan kewajiban
sebagai seorang istri, meninggalkan rumah tanpa izin suaminya), maka
nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah
mereka. Kemudian jika mereka menta’atimu, maka janganlah kamu
mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar. (Q.S. AN NISAA’ 34)
Dari Abu
Hurairah ra, Nabi saw, bersabda: Seorang istri terbaik yaitu
yang menggembirakan hatimu ketika dipandang, setia kepadamu, kalau disuruh
segera melaksanakan perintahmu, dan pandai memelihara kehormatan dirinya,
pandai menjaga hartamu ketika engkau tiada, kemudian beliau saw, membaca
Al-Qur’an surat
An Nisa’ 34.
Dari Anas bin
malik ra, Nabi saw, bersabda : Seorang istri yang aktif shalat 5 waktu, puasa
Ramadhan, dan pandai memelihara kehormatan dirinya, serta taat kepada
suaminya, maka ia bakal masuk surga dari pintu mana saja ia inginkan.
Dari Abdurrahman
bin ‘Auf, Nabi saw, bersabda : Seorang wanita shalehah adalah lebih baik dari
pada 1000 pria tidak shaleh, bahkan seorang istri setia melayani suaminya
selama 7 hari, baginya tertutup 7 pintu neraka, dan terbuka 8 pintu surga, ia
dipersilahkan masuk dari pintu mana saja ia inginkan, tanpa hisab.
Dari Abdullah
bin Mas’ud ra, Nabi saw, bersabda : Ketika seorang istri mencuci
pakaian suaminya, maka Allah menentukan 1000 kebaikan untuknya, mengampuni 2000
kesalahannya, dan dimohonkan ampun oleh semua makhluk yang disinari matahari,
serta ditingkatkan derajatnya 1000 tingkat.
Dari Abu Dzar
ra, Rasul saw, bersabda : Seorang istri yang berani kepada suaminya
dengan mengucapkan : “Mudah-mudahan kamu dikutuk oleh Allah” dan ia berbuat
aniaya, maka ia sendiri yang dikutuki Allah dari atas 7 langit, dan dikutuki
oleh semua makhluk-Nya, kecuali manusia dan jin.
Dari Abdurrahman
bin ‘Auf ra, Rasul saw, bersabda : Seorang istri yang memaksa
suaminya menjadi sedih akibat urusan nafkah atau membebaninya di luar kemampuan
suami, maka Allah tidak menerima kesetiaan dan keadilannya.
Dari Abdullah
bin Umar, Rasul saw, bersabda : Seandainya seorang istri membawa emas
perak sepenuh isi bumi ke rumah suaminya, lalu pada suatu hari ia membanggakan
harta tersebut dengan mengucapkan “Siapa sih sebenar nya kamu itu, semua harta
ini kan aku
yang punya, bukan pembawaanmu” maka lenyaplah semua amalnya,
sekalipun banyak.
Dari Ibnu Abbas
ra, Nabi saw, bersabda : Ketika seorang istri sesudah berhias diri keluar
dari rumahnya, pakai parfum segala, dan sang suami tenang-tenang saja /
merelakannya, maka suami type bulus ini bakal dibangunkan gedung bertingkat di
neraka.
Dari Ibnu Abbas
ra, Rasul saw, bersabda : Seorang istri yang keluar dari rumah suaminya
tanpa seizinnya, maka istri itu mendapat kutukan semua makhluk yang disoroti
sinar matahati dan bulan, kecuali jika ia segera kembali ke rumah suaminya.
Dari Thalhah bin
Abdullah ra, Rasul saw, bersabda : Seorang istri yang acuh dan bermuram
durja di hadapan suaminya, hingga mengakibatkan sang suami bersedih hati, maka
ia dimarahi Allah, kecuali jika segera mengeluarkan senyum simpul yang
melegakan hati suaminya.
Dari Abu
Hurairah ra, Nabi saw, bersabda : Ketika sang suami mengajak tidur bersama
istrinya, lalu istri tersebut menolaknya, hingga suami tidur semalam dalam
keadaan marah kepadanya, maka para malaikat mengutuki istri tersebut sampai
pagi
‘Athak dari Ibnu
Umar, katanya “Seorang wanita bertanya : Ya Rasul apa hak suami atas istrinya
(kuajiban istri terhdap suaminya) “. Jawabnya :
1. Sekali-kali jangan menolak ajakan suami (bersetubuh),
sekalipun berada di atas punggung kendaraan (unta).
2. Sekali-kali jangan berpuasa tanpa izin
suami, kecuali puasa Ramadhan, maka jika istri puasa sunah, pahalanya untuk
suaminya, istri malah berdosa.
3. Sekali-kali jangan keluar rumah,
kecuali atas izin suami, pelanggaran dalam hal ini, akibatnya dikutuk oleh
malaikat rahmat dan malaikat adzab, hingga ia pulang ke rumah.
Dari Anas bin
Malik ra, Nabi saw, bersabda : Seandainya seorang istri ketika menjilat darah
dan nanah yang mengalir dari kedua lubang hidung suaminya, belum cukup (untuk
memenuhi semua hak suaminya)
Dari Buraidah,
Nabi saw, bersabda : Jangan sujud kepadaku, seorang tidak diperkenankan sujud
kepada makhluk, dan seandainya aku memperkenankan hal itu, pasti aku akan
menyuruh seorang istri sujud pada suaminya, untuk memperlihatkan kebesaran hak
seorang suami.
Dari Hasan, Nabi
saw, bersabda : Ketika seorang istri lari
meninggalkan suami tanpa alasan nyata (hak), maka selama itu
shalatnya tidak diterima, hingga ia menyerah kepada suaminya, dan menyatakan :
“Laku-kanlah sesuka hatimu kepadaku.”
Dari qatadah,
Ka’ab berkata : Yang pertama ditanyakan kepada seorang wanita kelak di
hari kiamat, yaitu :
1. Kuajiban
tentang shalat 5 waktu
2. Kuajiban
tentang ketaatannya terhadap suami
BACA JUGA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar