Waktu makmum masbuq bangkit disunnahkan setelah imam selesai
mengucapkan salamnya yang kedua. Jadi bukan setelah imam mengucapkan salam yang
pertama, namun hendaknya makmum menunggu dulu sampai imam selesai mengucapkan
salam yang kedua, setelah itu ia bangkit untuk melengkapi rakaat yang masih
kurang.
Dalam hal ini, Imam Nawawi telah menjelaskan :
(فَرْعٌ)
اِتَّفَقَ اَصْحَابُنَا عَلَى أَنَّهُ يُسْتَحَبُّ لِلْمَسْبُوْقِ أَنْ لَا يَقُوْمُ
لِيَأْتِيَ بِمَا بَقِىَ عَلَيْهِ إِلَّا بَعْدَ فَرَاغِ اْلإِمَاِم مِنَ التَّسْلِيْمَتَيْنِ
وَمِمَّنْ صَرَّحَ بِهِ اْلبَغَوِيُّ وَاْلمُتَوَلِّيُ وَآخَرُوْنَ وَنَصَّ عَلَيْهِ
الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللهُ فِي مُخْتَصَرِ اْلبُوَيْطِيِّ
(Suatu cabang masalah), Sahabat-sahabat kami telah sepakat bahwa
makmum masbuq disunnahkan tidak berdiri dulu untuk melengkapai rakaat yang masih
kurang kecuali setelah imam menyelesaikan dua salam. Di antara ulama yang
dengan tegas berfatwa demikian ialah Imam Al-Baghawi, Imam Mutawalli dan para
ulama lainnya. Dan Imam Syafi'i pun telah menegaskan hal itu dalam kitabnya,
Mukhtashar Al-Buwaithi. (Kitab Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab, Juz III, halaman
483)
Alhamdulillah Ustadz..
BalasHapus