عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيْهِ نَاسٌ يَعُوْدُوْنَهُ فِى مَرَضِهِ فَصَلَّى بِهِمْ
جَالِسًا فَجَعَلُوْا يُصَلُّوْنَ قِيَامًا ، فَأَشَارَ إِلَيْهِمِ اجْلِسُوْا ،
فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ إِنَّ الإِمَامَ لَيُؤْتَمُّ بِهِ ، فَإِذَا رَكَعَ
فَارْكَعُوْا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوْا ، وَإِنْ صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا
جُلُوْسًا . قَالَ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ قَالَ الْحُمَيْدِىُّ هَذَا الْحَدِيْثُ
مَنْسُوْخٌ لْأَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آخِرَ مَا صَلَّى
صَلَّى قَاعِدًا وَالنَّاسُ خَلْفَهُ قِيَامٌ
Dari Aisyah rah
bahwa Nabi saw pernah dijenguk oleh beberapa orang ketika beliau sakit,
kemudian beliau mengerjakan shalat sambil duduk, maka orang-orang pun ikut
mengerjakan shalat sambil berdiri, lalu beliau memberi isyarat supaya mereka
juga duduk, seusai shalat beliau bersabda: Sesungguhnya dijadikannya Imam itu
untuk diikuti, apabila dia ruku' maka kalian juga harus ruku', apabila dia
mengangkat kepala maka kalian juga harus mengangkat kepala, apabila dia shalat
sambil duduk maka kalian harus shalat sambil duduk. Abu Abdullah berkata;
Al-Humaidi berkata; hadits ini hukumnya mansukh (terhapus), karena Nabi saw di
akhir hayatnya selalu mengerjakan shalat sambil duduk, sementara orang-orang
yang di belakang beliau shalat sambil berdiri. (H. R.Bukhari no. 5657)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar