عَنْ
مُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ قَالَ سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ عَنِ التَّطَوُّعِ
بَعْدَ الْعَصْرِ فَقَالَ كَانَ عُمَرُ يَضْرِبُ اْلأَيْدِى عَلَى صَلاَةٍ بَعْدَ
الْعَصْرِ وَكُنَّا نُصَلِّى عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوْبِ الشَّمْسِ قَبْلَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ.
فَقُلْتُ لَهُ أَكَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
صَلاَّهُمَا قَالَ كَانَ يَرَانَا نُصَلِّيْهِمَا. فَلَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ
يَنْهَنَا.
Dari Mukhtar bin Fulful ia berkata, saya
bertanya kepada Anas bin Malik mengenai shalat tathawwu' sesudah shalat asar.
Maka ia menjawab :"Dulu Umar memukul tangan seseorang karena shalat
sesudah Asar. Dan pada masa Rasulullah saw kami biasa menunaikan dua rakaat
setelah terbenamnya matahari dan sebelum shalat Maghrib. Saya bertanya lagi
padanya, Apakah Rasulullah saw pernah melakukannya? Ia menjawab : Beliau
melihat kami melakukannya, namun beliau tidak memerintahkan kami dan tidak pula
melarang. (H. R. Muslim no. 1975)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar