إِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ
هَادُوْا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِيْنَ مَنْ اٰمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ
وَلاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Sesungguhnya
orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang
Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah,
hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka,
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(Q.S. 2 Al Baqarah 62)
Dari berbagai kitab tafsir, penafsiran
para ulama tafsir ada yang sama dan ada yang berbeda. Di bawah ini kami
nukilkan beberapa pendapat mufassirin yang berbada :
1. Imam Jalaluddin As-Suyuti
عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ : اَلصَّابِئُوْنَ
لَيْسُوْا بِالْيَهُوْدِ وَلَا نَصَارَى ، هُمْ قَوْمٌ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ لَا كَتَابَ
لَهُمْ
Dari imam Mujahid (seorang tabi'in) ia
telah berkata : Shabiin itu bukanlah orang-orang Yahudi dan bukan pula orang-orang
Nasrani. Mereka adalah suatu kaum dari orang-orang musyrik yang tidak memiliki
kitab suci. (Kitab Ad-Durrul Mantsur fit-Tafsir bil Ma'tsur, Juz 1, halaman 132)
2. Imam Isma'il bin Katsir
وَقَالَ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ:
اَلصَّابِئُوْنَ الَّذِيْنَ لَمْ تَبْلُغْهُمْ دَعْوَةُ نَبِيٍّ
Dan telah berkata sebagian ulama : Shabiin adalah orang-orang yang
belum menerima dakwah/seruan seorang Nabi. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Juz I,
halaman 287)
3. Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni
قَوْمٌ عَدَلُوا عَنْ
الْيَهُوْدِيَّةِ وَالنَّصْرَانِيَّةِ وَعَبَدُوا الْمَلَائِكَةَ
(Shabiin itu) ialah kaum yang menyimpang dari ajaran agama
Yahudi dan Nasrani dan mereka menyembah Malaikat. (Kitab Shafwatut Tafasir, Juz
I, halaman 63)
4. Imam Majduddin Al-Fairuzabadi
قَوْمٌ مِنَ النَّصَارَى
يَحْلِقُوْنَ وَسَطَ رُؤُوْسِهِمْ وَيَقْرَؤُوْنَ الزَّبُوْرَ وَيَعْبُدُوْنَ الْمَلَائِكَةَ
(Shabiin itu) ialah suatu kaum dari agama Nasrani yang senang
mencukur bagian tengah kepalanya dan membaca kitab Zabur serta menyembah
malaikat. (Kitab Tanwirul Miqbas fi Tafsiri Ibni Abbas, Juz I, halaman 10)
5. Imam Abul Hasan Ali Ahmad Al-Wahidi
اَلْخَارِجِيْنَ مِنْ دِيْنٍ
إِلَى دِيْنٍ وَهُمْ قَوْمٌ يَعْبُدُوْنَ النُّجُوْمَ
(Shabiin itu) ialah orang-orang yang gemar keluar (masuk) dari
agama yang satu kepada agama yang lainnya dan gemar menyembah bintang. (Kitab
Al-Wajiz fi Tafsiril Qur'anil 'Aziz, Hamisy At-Tafsirul Munir, Juz I, halaman 19)
6. Syaikh Ahmad Ash-Shawi
وَقِيْلَ فِرْقَةٌ اِدَّعَوْا اَنَّهُمْ عَلَى دِيْنِ صَابِئِ بْنِ
شِيْثِ ابْنِ آدَمَ
Dan menurut satu kaul, (mereka itu) adalah
suatu kelompom yang mengaku bahwa mereka mengikuti ajaran yang dibawa oleh
(cucunya Nabi Adam) Shabi' bin Syits bin Adam. (Kitab Tafsir Ash-Shawi, Juz I,
halaman 35)
Sedangkan menurut keterangan dari Al-Qur'an
dan terjemahannya yang disusun oleh para ulama Indonesia adalah : Shabiin ialah
orang-orang yang mengikuti syari'at Nabi-nabi zaman dahulu atau orang-orang
yang menyembah bintang atau yang menyembah dewa-dewa. (Ta'liq Al-Qur'an dan
terjemahannya, Departemen Agama RI 1985/1986, halaman 19)
BACA JUGA
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar