Hukum
musafir (orang dalam bepergian) bermakmum pada orang mukim (orang yang menetap di daerah itu) adalah boleh.
Seperti
bila ada orang musafir shalat duhur dan berimam kepada orang yang mukim
(shalatnya sempurna empat rakaat), maka makmum (musafir) tersebut boleh niat
menjamak shalat duhur dengan asar, dengan syarat shalat duhurnya tidak boleh di
qashar (tetap empat rakaat seperti shalatnya imam), dan setelah salam, makmum
bisa melanjutkan shalat asar dengan diqashar (dua rakaat).
Imam Nawawi dalam kitabnya menegaskan :
قال الشافعي والاصحاب رحمهم الله شرط القصر أن لا يقتدي بمتم فمن
اقتدى بمتم في لحظة من صلاته لزمه الاتمام سواء كان المتم مقيما أو مسافرا نوى
الاتمام أو ترك نية القصر
Imam Syafi'i dan sahabat-sahabatnya rahimakumullah berkata : Syarat
qashar adalah tidak bermakmum kepada orang yang shalat sempurna, maka barang
siapa yang shalat qashar bermakmum kepada orang yang shalat sempurna, meskipun
sebentar maka wajib baginya menyempurnakan shalatnya, baik itu orang yang
diikuti tadi seorang yang mukim (tidak bepergian) maupun orang musafir (orang
dalam bepergian), maka wajib baginya niat menyempurnakan shalat atau
meninggalkan niat qasharnya. (Kitab Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab,Juz IV, halaman
356)
Dalam hadits disebutkan :
عَنْ مُوسَى بْنِ سَلَمَةَ قَالَ كُنَّا مَعَ ابْنِ عَبَّاسٍ
بِمَكَّةَ فَقُلْتُ إِنَّا إِذَا كُنَّا مَعَكُمْ صَلَّيْنَا أَرْبَعاً وَإِذَا
رَجَعْنَا إِلَى رِحَالِنَا صَلَّيْنَا رَكْعَتَيْنِ قَالَ تِلْكَ سُنَّةُ أَبِى
الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Musa bin salamah ia berkata : Kami pernah bersama Ibnu Abbas
di Mekah. Maka aku (Musa) katakan : Sesungguhnya kami (para musafir) jika
shalat di belakang kalian (yang mukim) tetap melaksanakan shalat empat rakaat
(tanpa qashar). Namun ketika kami kembali ke perjalanan kami, kami melaksanakan
shalat dua rakaat (dengan diqashar). Ibnu Abbas mengomentari : Itulah sunnah
Abul Qashim (Rasulullah) saw. (H. R. Ahmad
no. 1890, Al-Mu'Jam Al-Kabir Lil Thabrani no. 12724)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فُرِضَتْ صَلَاةُ الْحَضَرِ عَلَى لِسَانِ
نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعًا وَصَلَاةُ السَّفَرِ
رَكْعَتَيْنِ وَصَلَاةُ الْخَوْفِ رَكْعَةً
Dari Ibnu Abbas ia berkata : Shalat empat rakaat diwajibkan bagi
orang yang mukim melalui lisan Nabimu saw. Adapun shalat shafar (bepergian)
adalah dua rakaat dan shalat khauf dilaksanakan satu rakaat. (H. R. Nasa'i no.
1440)
BACA JUGA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar