عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَقُّ الْمُسْلِمِ
عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيْلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ إِذَا لَقِيْتَهُ
فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ
لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَسَمِّتْهُ
وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Kewajiban
seorang muslim kepada saudara muslimnya ada enam perkara, Ditanyakan : Apa saja
enam perkara itu ya Rasulallah. Beliau bersabda : Bila kau bertemu dengannya, ucapkanlah salam
kepadanya. Apabila ia mengundangmu, penuhilah undangannya. Bila ia meminta
nasihat, berilah nasihat untuknya. Bila ia bersin kemudian membaca hamdalah,
doakanlah ia. Bila ia sakit, jenguklah. Dan bila ia meninggal dunia, ikutlah
mengantar jenazahnya ke pekuburannya. (H.R. Muslim no. 5778).
Hukum salam ini berlaku untuk semua orang Islam, baik sesama
laki-laki maupun sesama perempuan, dan berlaku juga antara laki-laki dan
perempuan, berdasarkan keumuman dalil (hadits) di atas yang menganjurkan
penyebaran salam.
Hanya saja jika yang mengucapkan atau yang akan diucapkan kepadanya
tidak ada kaitan mahram dengannya, maka disyaratkan adanya aman dari fitnah. Jika
aman dari fitnah, boleh bagi seorang perempuan mengucapkan salam kepada
laki-laki yang bukan mahramnya itu, bahkan sunnah, misalnya laki-laki itu sudah
tua atau perempuan yang sudah tua. Hal ini ditunjukkan beberapa hadits di bawah
ini :
عَنْ أَمِّ هَانِئٍ بِنْتِ أَبِى طَالِبٍ تَقُوْلُ ذَهَبْتُ إِلَى
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفَتْحِ فَوَجَدْتُهُ يَغْتَسِلُ، وَفَاطِمَةُ ابْنَتُهُ
تَسْتُرُهُ، فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَقَالَ مَنْ هَذِهِ . فَقُلْتُ أَنَا أُمُّ هَانِئٍ
بِنْتُ أَبِى طَالِبٍ. فَقَالَ مَرْحَبًا بِأُمِّ هَانِئٍ
Dari Umi Hani' binti Abi Thalib ia berkata
: Aku pernah datang menemui Rasulullah saw saat Fathu Makkah, aku mendapatinya
sedang mandi sedangkan Fatimah, putri beliau menutupinya (dengan kain). Lalu
aku mengucapkan salam kepada beliau. Beliau bertanya : Siapa di situ? Aku menjawab : Ummu Hani’ anak
perempuan Abu Thalib. Beliau menyahut : Selamat datang, wahai Ummu Hani’. (H.R.
Bukhari no. 6158 dan Muslim no. 1702).
عَنْ سَهْلٍ قَالَ كُنَّا نَفْرَحُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ . قُلْتُ
وَلِمَ قَالَ كَانَتْ لَنَا عَجُوْزٌ تُرْسِلُ إِلَى بُضَاعَةَ - قَالَ ابْنُ
مَسْلَمَةَ نَخْلٍ بِالْمَدِيْنَةِ - فَتَأْخُذُ مِنْ أُصُوْلِ السِّلْقِ
فَتَطْرَحُهُ فِى قِدْرٍ، وَتُكَرْكِرُ حَبَّاتٍ مِنْ شَعِيْرٍ، فَإِذَا صَلَّيْنَا
الْجُمُعَةَ انْصَرَفْنَا وَنُسَلِّمُ عَلَيْهَا فَتُقَدِّمُهُ إِلَيْنَا،
فَنَفْرَحُ مِنْ أَجْلِهِ، وَمَا كُنَّا نَقِيْلُ وَلاَ نَتَغَدَّى إِلاَّ بَعْدَ
الْجُمُعَةِ
عَنْ أَسْمَاءٍ بِنْتِ يَزِيْدِ مَرَّ عَلَيْنَا النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى نِسْوَةٍ فَسَلَّمَ
عَلَيْنَا.
Dari Asma’ binti Yazid Al-Anshariyyah berkata : Nabi saw pernah
melewati kami -para wanita- dan beliau mengucapkan salam kepada kami. (H. R.Abu Daud no. 5206, Ibnu Majah no. 3832
dan lainnya)
عَنْ جَرِيْرٍ قَالَ مَرَّ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى نِسْوَةٍ فَسَلَّمَ
عَلَيْهِنَّ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهَا يَا
عَائِشَةُ، هَذَا جِبْرِيْلُ يَقْرَأُ عَلَيْكِ السَّلاَمَ. فَقَالَتْ وَعَلَيْهِ
السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. تَرَى مَا لاَ أَرَى. تُرِيْدُ
النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Aisyah rah bahwa Nabi saw bersabda kepadanya : Wahai Aisyah,
Tadi Jibril mengirimkan salam kepadamu. Aku (Aisyah) menjawab : Dan baginya
salam, rahmat serta berkah Allah. Engkau (Rasulullah) dapat melihat apa yang
tak dapat kami lihat. (H. R. Bukhari no. 3617, Muslim no. 6457)
عَنْ كُرَيْبٍ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ وَالْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ
وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَزْهَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمْ أَرْسَلُوْهُ إِلَى عَائِشَةَ
رَضِىَ اللهُ عَنْهَا فَقَالُوْا اِقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلاَمَ مِنَّا جَمِيْعًا
وَسَلْهَا عَنِ الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ صَلاَةِ الْعَصْرِ ......
Dari Kuraib (maula Ibnu Abbas bercerita) bahwa Abdullah bin Abbas,
Miswar bin Makhramah dan Abdur Rahman bin Azhar pernah mengutusnya kepada
Aisyah rah, mereka mengatakan : Sampaikan salam kami semua kepadanya dan
tanyakan padanya tentang shalat dua rakaat setelah Ashar…(H. R. Bukhari no.
1233, Muslim no. 1970)
Akan tetapi apabila dengan mengucapkan salam itu menimbulkan
fitnah, seperti mengundang syahwat pria dan sebagainya, maka salam tersebut
tidak disunnahkan lagi bagi seorang wanita, bahkan bisa menjadi haram hukumnya.
Seperti jika diucapkan kepada seorang yang masih muda. Haram memulai atau
menjawab salam itu.
BACA JUGA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar