Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya menjelaskan :
نُقِلَ عَنِ الشَّيْخِ عَبْدِ الْمُعْطِي السَّمْلَاوِيِّ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِجِبْرِيْلِ عَلَيْهِ
السَّلَامُ : صِفْ لِيْ حَسَنَاتِ عُمَرَ. فَقَالَ : لَوْ كَانَتِ
الْبَحْارُ مِدَادًا وَالشَّجَرُ أَقْلَامًا لَمَاحَصَرْتُهَا، فَقَالَ : صِفْ
لِيْ حَسَنَاتِ أَبِيْ بَكْرٍ. فَقَالَ : عُمَرُ حَسَنَةُ مِنْ حَسَنَاتِ أَبِيْ
بَكْرِ
Mengutip dari Syaikh Abdul Mu'thi As-Samlawi, bahwasanya Nabi
saw bertanya kepada malaikat Jibril as : Kemukakan kepadaku tentang kebaikan
Umar, lalu malaikat Jibril menjawab : Andaikan lautan menjadi tintanya dan
pepohonan menjadi penanya niscaya aku tidak akan mampu menghitung kebaikan
Umar. Lalu Nabi bertanya lagi : Kemukakan kepadaku tentang kebaikan Abu Bakar.
Maka Jibril Menjawab : Umar adalah salah satu kebaikan dari beberapa kebaikan
Abu Bakar. (Kitab Nashaihul Ibad,
halaman 10)
Dari keterangan di atas dijelaskan bahwa
kebaikan Umar sangat jauh dibanding dengan kebaikan Abu Bakar, padahal kalau
ditulis kebaikan Umar tidak akan habis meskipun air laut dijadikan tinta dan
pepohonan di dunia ini dijadikan pena.
Nah bagaimana dengan kebaikan Nabi saw,
tentu sangat sulit dihitung karena kebaikan Abu Bakar saja tidak ada apa-apanya
dibanding dengan kebaikan Nabi saw.
Dalam hal ini Nabi saw melakukan
kebaikan karena berlandaskan atau bermotivasi syukur kepada Allah bukan sekedar
melaksanakan perintah atau memenuhi kewajiban. Dalam hadits disebutkan :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْمُ مِنَ
اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا
يَا رَسُوْلَ اللهِ وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا
تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُورًا. فَلَمَّا كَثُرَ
لَحْمُهُ صَلَّى جَالِسًا فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ ، فَقَرَأَ ثُمَّ
رَكَعَ
Dari Aisyah rah
bahwa Nabi saw melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak.
Aisyah berkata : Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan ini padahal Allah
telah mengampuni dosa engkau yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau
menjawab : Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yang bersyukur? Dan tatkala
beliau gemuk, beliau shalat sambil duduk, apabila beliau hendak rukuk maka
beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku. (H. R.Bukhari no. 4837)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar