Doa qunut tidak hanya disunahkan pada shalat subuh, tetapi
juga dianjurkan membacanya saat shalat witir di separuh akhir Ramadhan. Tidak
hanya itu, doa qunut juga disunahkan ketika ditimpa musibah atau bencana,
meskipun kita tidak berada langsung di lokasi kejadian. Qunut
nazilah biasanya dibaca pada raka’at terakhir setelah ruku’.
Habib
Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim Al-Kaf dalam kitabnya menjelaskan :
قنوت نازلة يسن في جميع المكتوبات إذا نزلت نازلة بالمسلمين في أي مكان،
ولا يشترط أن يكون في محل النازلة
Qunut nazilah disunahkan di seluruh shalat fardhu
ketika umat Islam ditimpa musibah di manapun berada dan tidak disyaratkan mesti
berada di lokasi kejadian. (Kitab Al-Taqrirat Al-Sadidah fi Al-Masail Al-Mufidah)
Syaikh
Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya menjelaskan :
والقنوت هو ذكر مخصوص مشتمل على دعاء وثناء ويحصل بكل لفظ اشتمل عليهما بأي
صيغة شاء........... ولم يصرح العلماء عن لفظ قنوت النازلة وهو مشعر بأنه كقنوت
الصبح لكن الذي يظهر كما قال ابن حجر إنه يدعو في كل نازلة بما يناسبها وهو حسن
قاله الباجوري
Qunut adalah dzikir tertentu yang mengandung doa
dan pujian. Dan dibolehkan dengan membaca lafald apapun selama mengandung doa
dan pujian .... Para ulama juga tidak
menentukan lafald qunut nazilah yang spesifik. Ini menunjukan bahwa lafald
qunut nazilah itu seperti halnya qunut subuh. Tetapi, Ibnu Hajar menjelaskan
bahwa doa qunut yang dibaca disesuaikan dengan musibah yang terjadi. Ini lebih
baik sebagaimana dikatakan Al-Bajuri. (Kitab Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Najah)
Di
bawah ini contoh bacaan qunut nazilah bila terkena bencana dan wabah :
اَللهم اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ ، وَتَوَلَّنِىْ
فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ بِرَحْمَتِكَ
شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ
يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا
وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلىٰ مَا قَضَيْتَ، اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ،
اَللهم ادْفَعْ عَنَّا
الْغَلآءَ وَالْبَلآءَ وَالْوَبآءَ وَالْفَحْشآءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ
الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ
بَلَدِنَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةُ وَمِنْ سَائِرٍ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ
عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍنِالنَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ
وَ عَلىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Ya Allah,
berilah petunjuk kepadaku sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk,
berilah kesehatan kepadaku sebagaimana orang yang telah Engkau beri
kesehatan, pimpinlah aku sebagaimana orang yang telah Engkau pimpin, berilah
berkah kepadaku terhadap apa yang telah Engkau berikan, dan jagalah aku dengan
rahmat Engkau terhadap kejahatan yang telah Engkau tentukan, karena
sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tiada yang menentukan terhadap
Engkau, dan sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau beri kekuasaan, dan
tidak akan mulia orang yang telah Engkau musuhi. Maha Berkah Engkau Tuhan kami
dan Maha Mulia Engkau, Maka bagi Engkau segala puji terhadap apa yang telah
Engkau tentukan, aku mohon ampun kepada Engkau dan bertaubat kepada
Engkau.
Ya Allah, jauhkanlah kami dari kesulitan ekonomi, bencana dan wabah, perbuatan keji dan munkar, kedzoliman, serangan dan ancaman yang beraneka ragam, keganasan dan segala ujian, baik yang nampak maupun yang tersembunyi dari negara kami Indonesia khususnya, dan negara-negara Islam pada umumnya. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Semoga rahmat ta’dhim Allah selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad sebagai Nabi yang ummi dan kepada keluarganya serta para sahabatnya dan semoga Allah memberi keselamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar