Secara
umum, ramalah berarti memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi di
masa mendatang dengan pendapat atau perkiraan manusia. Ramalan sendiri bersifat
prediktif karena tidak ada yang bisa memastikan atau menentukan secara pasti
tentang kondisi mendatang kecuali hanya pengetahuan dan kekuasaan Allah semata.
Lalu
akhir-akhir ini ada ramalan bahwa presiden Joko Widodo akan lengser di tahun
2021, cuma tidak lama statemen ini beredar, ada klarifikasi dari yang
bersangkutan sendiri. Beliau mengatakan : Yang saya maksud bahwa pergantian
presiden itu bukan 2021 tapi nanti pada tahun 2024.
Beberapa
ramalan tentang datangnya hari kiamat yang tidak pernah terbukti, di antaranya
adalah : Salah satu ramalan yang sempat menghebohkan dunia ialah tentang kiamat
yang terjadi pada bulan ke-7 tahun 1999. Dalam ramalan tersebut dikatakan akan
datang raja besar teror dari langit. Berikutnya adalah Y2K tahun 2000 akan
terjadi kiamat teknologi. lalu ada hari penghakiman akan terjadi pada 21 Mei
2011.
Kenapa
demikian, karena ramalan itu berasal dari makhluk Allah yang sangat realtif
bukan mutlak. Dalam memperkirakan atau memprediksi terkadang manusia sering
keliru atau salah karena banyak variabel atau aspek-aspek yang terlewat dan
tidak masuk dalam perhitungan. Untuk itu, ramalan manusia sering kali meleset
atau keliru
Dalam
Al-Qur'an disebutkan :
قُل لَّا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ
وَاْلاَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللهُ وَمَا يَشْعُرُوْنَ أَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ
Katakanlah : Tidak ada seorang pun di
langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah, dan mereka
tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. (Q.S. 27 An Naml 65)
إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ
مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي
نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوْتُ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya
sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. 31 Luqman 34)
Ramalan
yang masih diperkenankan adalah ramalan yang berbabis ilmun pengetahuan dan
keilmiahan, Ramalan seperti ini, tidak diharamkan selagi memiliki manfaat dan
kemasalahatan bagi ummat, seperti prediksi turunnya hujan, prediksi kelahiran
bayi. prediksi akibat sebuah penyakit, prediksi kondisi kesehatan, prediksi
keuangan, dan lainnya.
Akan
tetapi, walaupun bersifat ilmiah dan memiliki dasar pengetahuan, ramalan ini
pun juga bisa saja salah. Hal ini dikarenakan adanya kelemahan manusia, ketidaktelitian,
kurangnya variabel yang diperkirakan, dan lain sebagainya. Untuk itu,
penempatan ramalan ini hanya bersifat prakiraan, bukan sebagai kepercayaan mutlak atau kita
percaya 100 % yang bisa masuk ke ranah syirik atau menduakan kebesaran Allah
Yang
tidak diperbolehkan adalah ramalan yang tidak didasari ilmu pengetahuan atau
tanpa dasar, apalagi ada sangkut pautnya dengan bisikan jin. Dalam Al-Qur'an
disebutkan :
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ
لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَّصَدًا ( ) وَأَنَّا لاَ نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيْدَ
بِمَنْ فِي الاْٰرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
dan sesungguhnya kami dahulu dapat
menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan
(berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba)
mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai
(untuk membakarnya). Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya
penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi
ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka. (Q.S. 72 Al Jin 9- 10)
Kita
sangat dilarang dan hukumnya haram bila mempercayai seorang peramal, dan datang
kepadanya untuk diramal. Bahkan ada ancaman dari Nabi saw, sebagaimana
disampaikan dalam hadits :
عَنْ صَفِيَّةَ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَتَى
عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِيْنَ
لَيْلَةً
Dari Shafiyah dari sebagian istri Nabi saw, dari Nabi saw beliau
bersabda : Barang siapa yang mendatangi seorang peramal lalu menanyakan kepadanya
tentang satu ramalan, maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh
malam (H. R. Muslim no. 5957, Ahmad no. 1790 dan lainnya)
عَن أَبِى هُرَيْرَةَ وَالْحَسَنِ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ
فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Dari
Abu Hurairah dan Hasan dari Nabi saw bersabda : Barang siapa yang mendatangi
seorang dukun atau peramal, lalu dia percaya pada apa yang dikatakan maka dia
telah mengingkari (kufur) pada Al-Qur'an yang diturunkan pada Nabi Muhammad (H.
R. Ahmad no. 9784)
Berikut video yang berkaitan dengan judul :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar