Sebagian
orang awam biasa menyapa orang-orang keturunan Arab dengan Habib. Tapi terhadap
Syaikh Ali Jaber yang nama aslinya adalah Ali Saleh Mohammed Ali Jaber yang
notabenya lahir dan besar di Medinah, Arab Saudi justru menyapanya dengan
panggilan syaikh bukan habib, kenapa?
Beliau
mengaku sapaan Syaikh kepada dirinya sudah disematkan sejak masih di bangku
Sekolah Dasar. Selain karena dirinya sudah dikenal menjadi salah seorang hafidz
atau penghapal Al-Quran, almarhum pamannya adalah Imam Besar Masjidil Haram
Menurut
beliau, Syeikh itu adalah sapaan gelar. Ia pribadi mengaku terkadang suka malu,
apakah layak dipanggil dengan gelar Syaikh. Apakah akhlaknya pantas dan berhak
mendapat gelar ini.
Beliau
juga menegaskan
bahwa pencantuman gelar itu sebetulnya
menjadi beban tersendiri bagi dirinya. Hal itu juga sekaligus menjadi kontrol
agar segala ucapan, sikap, dan perilakunya selalu bertanggung jawab seperti
para Syaikh dan ulama yang menjadi pendahulu, mereka yang telah membawa Islam
rahamatan lil alamin
Lalu
siapakah yang berhak menyandang sebutan habib itu? Organisasi pencatat
keturunan Nabi Muhammad saw. di Indonesia, yaitu Rabithah Alawiyah melalui
ketua umumnya yaitu habib Zen Umar bin Smith menjelaskan :
Habib
secara bahasa berarti keturunan
Rasulullah yang dicintai. Adapun, habaib adalah kata jamak dari
habib. Jadi tidak semua keturunan Rasulullah bisa disebut habib.
Keturunan
Rasulullah dari Sayyidina Husein disebut
sayyid, dan dari Sayyidina Hasan disebut assyarif. Sayyidina Hasan dan Husein
merupakan putra Sayyida Fatimah binti Muhammad dengan Ali bin Abi Thalib. Di
Indonesia para keturunan Rasullullah banyak yang berasal dari Husein. Maka
banyak yang disebut sayyid.
Sementara
keturunan-keturunan Sayyidina Hasan kebanyakan menjadi raja atau presiden
seperti di Maroko, Jordania, dan kawasan Timur Tengah. Pertama kali ulama-ulama
dari Yaman atau Hadramaut masuk ke
Saat
ini banyak orang yang mengaku sebagai seorang habib, padahal bukan. Gelar
habib, tidak bisa disematkan kepada setiap sayyid. Setiap habib harus sayyid, tetapi
sayyid belum tentu habib, sebabagaimana
difahami bahwa habib adalah keturunan Rasulullah yang dicintai. Jasi
seorang sayyid tidak bisa mengatakan bahwa dirinya sendiri adalah habib
Dan
yang paling penting adalah akhlak yang
baik. Sebab, bagaimanapun keteladanan akan dilihat orang lain. Seseorang akan
menjadi habib atau dicintai orang kalau mempunyai keteladanan yang baik dalam
tingkah lakunya. Maka menjadi aneh jika seseorang mengaku-ngaku dirinya adalah
seorang habib kalau tingkah lakunya tidak mencerminkan akhlak yang baik.
Kita disuruh
Oleh Nabi untuk mencintai anak keturunan beliau. Syaikh Ibnu Hajar
Al-Haitami dalam kitabnya menulis sebuah hadits :
عَنْ عَلِيٍّ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَدِّبُوْا أَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ حُبُّ
نَبِيِّكُمْ وَحُبُّ أَهْلِ بَيْتِهِ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ فَإِنَّ
حَمَلَةَ الْقُرْآنِ فِي ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إلَّا ظِلُّهُ مَعَ
أَنْبِيَائِهِ وَأَصْفِيَائِهِ
Dari
Sayyidina Ali kr, bahwasanya Nabi saw bersabda : Didiklah anak-anakmu atas tiga
hal, yaitu : Mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca
Al-Qur’an, karena orang mengamalkan Al-Qur’an nanti akan mendapatkan naungan
Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali naungan-Nya bersama para nabi dan
orang-orang yang suci. (Kitab Al-Fatawa Al-Haditsiyyah, Jus I, halaman 193)
Jadi
intinya sebutan Syaikh itu adalah gelar keimuwan yang dimiliki seseorang,
sedangkan sayyid adalah sebutan dari ketirunan Rasulullah saw, lalu sebutan
habib adalah keturunan Rasulullah saw yang dicintai.
Oleh
karena itu Sayyid dan habib bisa juga disebut dengan gelar Syaikh kalau dari
segi keilmuwannya mumpuni, tapi seorang Syaikh belum tentu disebut sayyid
apalagi seorang habib
Berikut video yang berkaitan dengan judul :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar