عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّهَا قَالَتْ صَلَّى رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى بَيْتِهِ وَهْوَ شَاكٍ ، فَصَلَّى جَالِسًا وَصَلَّى وَرَاءَهُ
قَوْمٌ قِيَامًا ، فَأَشَارَ إِلَيْهِمْ أَنِ اجْلِسُوْا ، فَلَمَّا انْصَرَفَ
قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ ، فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوْا
، وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوْا ، وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوْا جُلُوسًا
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata : Saat sakit
Rasulullah saw pernah shalat di rumahnya sambil duduk. Dan segolongan kaum
shalat di belakang beliau dengan berdiri. Maka beliau memberi isyarat kepada
mereka agar duduk. Ketika shalat sudah selesai beliau bersabda : Sesungguhnya
imam dijadikan untuk diikuti, apabila dia rukuk maka rukuklah kalian, bila dia
mengangkat kepalanya maka angkatlah kepala kalian. Dan bila dia shalat dengan
duduk, maka shalatlah kalian dengan duduk. (H. R. Bukhari no. 688, Muslim no.
953)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar