عَنْ اَبِىْ اُمَامَةَ اْلبَاهِلِىِّ قَالَ: خَطَبَنَا رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ اَكْثَرُ خُطْبَتِهِ حَدِيْثاً
حَدَّثَناَ عَنِ الدَّجَّالِ وَحَذَّرَنَاهُ، فَكاَنَ مِنْ قَوْلِهِ اَنْ قَالَ:
اَنَّهُ لَمْ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى اْلاَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ الله ُذُرِّيَةَ آدَمَ
اَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ، وَاِنَّ اللهَ لَمْ يَبْعَثْ نَبِيًّا اِلاَّ
حَذَّرَ اُمَّتَهُ الدَّجَّالَ وَاَناَ آخِرُ اْلاَنْبِيآءِ وَاَنْتُمْ آخِرُ
اْلأُمَمِ، وَهُوَ خَارِجٌ فِيْكُمْ لاَمَحَالَةَ، اِنَّهُ يَبْدَأُ فَيَقُوْلُ:
اَناَ نَبِيٌّ وَلاَ نَبِيَّ بَعْدِيْ.
Dari Abu
Umamah Al-Bahili, beliau berkata : Rasulullah saw. telah berkhotbah di hadapan
kami, yang isi khotbahnya itu lebih benyak menyinggung masalah Dajjal, dan
beliau memperingatkan kami dari padanya. Di antara ucapannya ialah bahwa tidak
ada suatu fitnah pun di muka bumi ini semenjak Allah mengembangbiakkan anak
cucu Adam yang lebih besar dari pada fitnah Dajjal. Dan Bahwasanya Allah tidak
mengutus seorang nabi pun kecuali ia memperingatkan umatnya
dari fitnah Dajjal dan aku adalah nabi terakhir dan kalian adalah
umat terakhir pula. Dajjal itu akan muncul di hadapan kalian dengan pasti,
pertama-tama ia katakana, aku adalah seorang nabi, padahal tidak ada lagi nabi
setelahku.” (H.R.
Ibnu Majah no. 4215).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar