عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ عَبْدَ اللهِ
بْنَ كَعْبٍ قَالَ سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ يُحَدِّثُ حِيْنَ تَخَلَّفَ عَنْ
تَبُوْكَ قَالَ فَلَمَّا سَلَّمْتُ عَلَى رَسُوْلِ لَهُ شَعَرٌ يَبْلُغُ شَحْمَةَ
أُذُنِهِ وَهُوَ يَبْرُقُ وَجْهُهُ مِنَ السُّرُوْرِ ، وَكَانَ رَسُوْلُ لَهُ
شَعَرٌ يَبْلُغُ شَحْمَةَ أُذُنِهِ إِذَا سُرَّ اسْتَنَارَ وَجْهُهُ ، حَتَّى
كَأَنَّهُ قِطْعَةُ قَمَرٍ ، وَكُنَّا نَعْرِفُ ذَلِكَ مِنْهُ
Dari
Abdur Rahman bin Abdullah bin Ka'b, bahwasanya Abdullah bin Ka'b berkata, aku
mendengar Ka'ab bin Malik bercerita ketika dia tidak turut serta dalam perang
Tabuk, katanya : Ketika aku memberi salam kepada Rasulullah saw wajah beliau
bersinar karena sangat gembira. Dan memang Rasulullah saw apabila bergembira
tampak pada wajah beliau bagaikan diantara sinar rembulan dan kami mengenal
ciri kegembiraan itu dari wajah beliau. (H. R.
Bukhari no. 3556)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar