عَنْ
أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا مِنْ عَبْدَيْنِ
مُتَحَابَّيْنِ فِي اللهِ يَسْتَقْبِلُ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ فَيُصَافِحُهُ
فَيُصَلِّيَانِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا لَمْ يَتَفَرَّقَا حَتّٰى تُغْفَرَ ذُنُوبُهُمَا مِمَّا
تَقَدَّمَ مِنْهَا وَمَا تَأَخَّرَ.
Dari Anas ra, dari Nabi
saw, bahwa beliau telah bersabda : Tidaklah dua orang hamba Allah yang saling
mencintai di antara keduanya karena Allah Ta’ala, salah seorang dari keduanya
menghadap temannya lalu keduanya bersalam-salaman kemudian keduanya membaca
shalawat atas Nabi saw, melainkan tidaklah keduanya berpisah sehingga dosa-dosa
keduanya diampuni baik dosa-dosa yang telah lalu maupun dosa-dosa yang akan
datang. (H.R. Ibnu Sunni, Abu ya’la dan Ibnu Hibban).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar