Dibawah
ini dzikir (wirid) yang biasa dibaca ba’da shalat fardhu :
أََسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astagh firulloohal ‘adhiim
laa-ilaaha
illaa huwal hayyul qoyyuumu wa-atuubu ilaiih.
( 3 kali )
“Aku
mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Maha Hidup Yang Maha Berdiri sendiri, dan saya
bertaubat kepada-Nya.” ( 3 kali ).
اَسْتَغْفِرُاللهَ اْلعَظِيْمَ لِى وَالِوَلِدَيَّ وَلِاَصْحَابِ اْلحُقُوْقِ اْلوَاجِبَةِ عَلَيَّ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمَوَاتِ
Astaghfirulloohal
‘adhiim lii waliwaa-lidayya waliash-haabil huquuqil waajibaati ‘alayya wa
lijamii’il muslimiina walmus-limaat wal muk-miniina walmukminaat al-ahyaa’i
minhum wal amwaat. ( 1 kali ).
“Aku mohon ampun kepada Allah Yang
Maha Agung dan untuk kedua orang tuaku, semua hak-hak kuajibanku, semua orang
Islam laki-laki dan perempuan dan semua orang mukmin laki-laki dan perempuan,
baik yang masih hidup maupun yang sudah mati”. ( 1 kali )
لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِىْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ
Laa
ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii
wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai’in
qodiir. ( 3 kali ).
“Tiada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu
bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan (langit dan bumi) dan bagi-Nya pula segala puji.
Dia yang menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. ( 3 kali ).
اَللهم أَجِرْنَا
مِنَ النَّارِ
Alloohumma
ajirnaa minan naar. ( 3 kali ).
“Ya
Allah, lepaskanlah kami dari adzab neraka”. ( 3 kali ).
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ
يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا
بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَالسَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Alloohumma
antas salaam waminkas salaam wa ilaika ya’uudus salaam fahayyinaa rob-banaa
bissalaam wa ad-hilnal jannata daaros salaam tabaarokta robbanaa wata-’aalaita yaa dzal jalaali wal ikroom. (1
kali ).
“Ya
Allah, Engkau yang memiliki keselamatan dan dari Engkau keselamatan dan kepada Engkau aku
mengharapkan keselamatan, maka hidupkan aku dalam keadaan yang selamat dan
masukkanlah aku pada surga yaitu rumah keselamatan, Maha Barokah dan Maha luhur
Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Mulya”. ( 1 kali ).
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجـِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعٰلمِيْنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اِهْدِنَ الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ المَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ
A’uudzu
billaahi minasy syaithoonir rojiim, bismillaahir rohmaanir rohiim, alhamdu
lillaahi robbil ‘aalamiin, arrohmaanir rohiim, maaliki yaumiddiin, iyyaaka
na’budu wa-iyyaaka nasta’iin, ihdinash shiroothol mus-taqiim, shiroothol
ladziina an’amta ‘alaihim ghoiril maghdhuubi ‘alaihim waladh dhoolliin. Aamiin.
( 1 kali ).
“Aku
berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hanya kepada-Mulah kami
menyembah dan hanya kepada-Mulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan
yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugrahkan ni’mat
kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula) jalan mereka
yang sesat. Wahai Tuhan, perkenankanlah do’a kami”.
( 1 kali ).
وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَاحِدٌ ، لاَ إِلٰهَ إِلَّا
هُوَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمُ
Wa
ilaahukum ilaahuw waahid, laa ilaaha illaa huwar roohmaanur roohiim.
“Dan
Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
اللهُ لاَ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا
بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُوْنَ
بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Alloohu
laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa takkhudzuhuu sinatun walaa nauum,
lahuu maa fis samaawaati wal ardhi, mandzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznihii,
ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyai-in min
‘ilmihii illaa bimaa syaa’. Wasi’a
kursiyyuhus samaa-waati wal ardhi walaa ya-uuduhuu hifdzuhumaa wahuwal ‘aliyyul
‘adziim.
“
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa
izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Basar”.
إِلٰهِ يَا رَبِّ .......
Ilaahi
yaa robbi
“Tuhan
( kami ), ya Tuhan( kami )”.
سُبْحَانَ اللهِ ......
Subhaanallooh
( 33 kali ).
“Maha
Suci Allah”. ( 33 kali ).
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا اَبَدًا
Subhaanalloohil
‘adziimi wabihamdihii daa-iman abadaa.
“Maha
Suci Allah, Dzat Yang Maha Agung dan dengan memuji kepada-Nya, pujian yang
langsung, yang selama-lamanya”.
اَلْحَمْدُ لِلهِ
......
Alhamdu
lillah. ( 33 kali ).
“Segala
puji bagi Allah”.
( 33 kali ).
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ عَلٰى كُلِّ حَالٍ
وَنِعْمَةٍ
Alhamdu
lillaahi robbil ‘aalamiin ‘alaa kulli haalin wani’matin.
“Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas setiap keadaan serta kenikmatan”.
اَللهُ اَكْـبَــرُ
......
Alloohu
akbar. ( 33 kali ).
“
Allah Maha Besar”.
( 33 kali ).
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً
Alloohu
akbar kabiiroo walhamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotan
wa-ashiilaa.
“Allah
Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan pujian
yang banyak serta Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore”.
لاَاِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ لَهُ
اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْئٍ
قَدِيْرٌ
Laa
ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii
wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai’in
qodiir.
“Tiada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu
bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan (langit dan
bumi) dan bagi-Nya
pula segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan.
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
وَلاَ حَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِااللهِ اْلعَلِيِّ
اْلعَظِيْمِ
Laa
haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adziim.
“Tiada
daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi
Maha Agung”.
اَسْتًغْفِرُاللهَ اْلعَظِيْم
Astaghfirulloohal
‘adziim. ( 3 kali ).
“Aku
mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung”. ( 3 kali ).
اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ
Afdholudz
dzikri fa’lam annahuu.
“
Seutama-utama dzikir, maka ketahuilah sesungguhnya”.
لاَ إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ
Laa
ilaaha illallooh. ( 15 / 33 / 100 kali ).
“Tiada
Tuhan (yang berhak disembah) malain-kan Allah “. ( 15 / 33 / 100 kali ).
لاَ إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Demikian
dzikir-dzikir ba’da shalat fardhu yang sering kita lakukan, sesuai dengan
hadits di atas ba’da shalat fardhu adalah salah satu waktu yang mustajabah.
Untuk itu kita hendaknya berdo’a baik dengan bahasa Arab maupun bahasa
indonesia atau bahasa lainnya ( contoh-contoh do’a terlampir).
Setelah berdo’a kita biasanya ber
salaman disertai membaca shalawat, hal ini berdasarkan hadits Nabi, dan salah
satu hadits tersebut adalah :
عَنْ أَنَسٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ : مَا مِنْ عَبْدَيْنِ مُتَحَابَّيْنِ فِي اللهِ يَسْتَقْبِلُ أَحَدُهُمَا
صَاحِبَهُ فَيُصَافِحُهُ فَيُصَلِّيَانِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا لَمْ
يَتَفَرَّقَا حَتّٰى تُغْفَرَ ذُنُوبُهُمَا مِمَّا
تَقَدَّمَ مِنْهَا وَمَا تَأَخَّرَ.
“ Dari Anas ra, dari Nabi saw, bahwa
beliau telah bersabda : Tidaklah dua orang hamba Allah yang saling mencintai di
antara keduanya karena Allah Ta’ala, salah seorang dari keduanya menghadap
temannya lalu keduanya bersalam-salaman kemudian keduanya membaca shalawat atas
Nabi saw, melainkan tidaklah keduanya berpisah sehingga dosa-dosa keduanya
diampuni baik dosa-dosa yang telah lalu maupun dosa-dosa yang akan datang. (H.R. Ibnu Sunni, Abu ya’la dan
Ibnu Hibban).
Shalawat
yang sering kita baca adalah :
اَللهم صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدْ يَا رَبِّ
صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
Alloohumma
sholli ‘alaa muhammad.Yaa robbi sholli ‘alaihi wasallim.
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta’dhim atas
Muhammad saw. Wahai Tuhanku, limpahkan-lah rahmat ta’dhim dan keselamatan atas
Muhammad saw”.
صَلَّى اللهُ رَبُّنَا عَلىٰ النُّوْرِ
الْمُبِيْنَ أَحْمَدَ اْلمُصْطَفٰى سَيِّدِ
الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ
Shallalloohu
robbunaa ‘alaan nuuril mubiin. Ahmadal musthofaa sayyidil mursaliin. Wa ‘alaa
alihii washahbihii ajma’iin.
“Semoga
rahmat ta’dhim Allah, Tuhan kami selalu dilimpahkan kepada cahaya yang nyata.
Yaitu Ahmad Nabi pilihan penghulu para utusan. Dan atas keluarga dan sahabatnya
semua”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar