Kata-kata dalam
Al-Qur’an, dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat, jumlah kata-kata
dalam Al-Qur’an yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama
dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari
kata-kata tersebut, atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif.
Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada
ayat-ayat mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya
serta pengetahuan-pengetahuan gaib-nya saja, melainkan juga termasuk
jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri, begitu juga pengulangan
kata dan hurufnya, orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah
menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul Al-’Ijaz Al-’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” beliau menulis beberapa tema-tema tersebut terjadi keharmo-nisan diantara jumlah kata-kata Al-Qur’an dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 114, keanehan yang ada diantaranya sbb :
* Kata ‘Iblis” ( La’nat ALLAH ‘alaihi ) dalam Al-Qur’an disebut-kan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali,
*Kata “ma’siyah” dan derivat-nya
disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga
disebutkan seba-nyak 75 kali.
*Kata “ad-dunya” disebutkan sebanyak 115
kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali.
*Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali.
*Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata
kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali.
*Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali.
*Kata “Al-harra”(panas) seba-nyak 4 kali, kebalikannya “ Al-baarid” juga 4 kali.
*Kata “ Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali.
*Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali.
*Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali.
*Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali.
*Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali.
*Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali.
*Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali.
*Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali
*Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali
*Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya),
*Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya),
*Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya),
*Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
*Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah.
*Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dg jumlah Bulan dalam satu Tahun.
*Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan.
*Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu.
*Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
*Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu
*Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam.
*Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/ wajib.
Gairah
intelektualitas para Ulama masa lalu memang membikin kita mengeleng-gelengkan
kepala. Banyak kita jumpai karya-karya spektakuler yang jarang kita dapatkan
pada zaman ketika gairah intelektualitas umat Islam menurun. Terkadang sesuatu
yang kita tidak anggap penting, namun ternyata tidak luput dari ide-ide kreatif
yang mereka ciptakan.
Dan ternyata hal-hal yang dianggap tidak
penting itu memiliki tempat khusus di dalam hati para generasi berikutnya.
Bahkan, juga kadang menjadi data penting yang cukup jarang diketahui. Karena
tidak jarang, walaupun masa ini telah ditopang dengan kecanggihan teknologi,
ternyata masih harus pasrah hanya dengan gelengan kepala, mengingat situasi
teknologi zaman dulu masih tidak secanggih saat ini.
Sedangkan
hasil penelitian seorang sekaliber Imam an-Nasafi yang meneliti jumlah huruf
dalam kitab suci al-Qur?an!.
Hasil
penelitiannya ini ditulis dalam kitab Majmu al Ulum wa Mathli?u an Nujum dan
dikutip oleh Imam Ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al Ilahiyah
karangannya sendiri. Berikut ini uraiannya dan huruf-huruf diurut sesuai dengan
banyaknya: Alif : 48740 huruf, Lam : 33922 huruf, Mim : 28922 huruf, Ha’ :
26925 huruf, Ya’ : 25717
huruf, Wawu : 25506 huruf, Nun : 17000 huruf, Lam alif : 14707 huruf, Ba’ :
11420 huruf, Tsa’ : 10480 huruf, Fa’ : 9813 huruf, ‘Ain : 9470 huruf, Qaf :
8099 huruf, Kaf : 8022 huruf, Dal : 5998 huruf, Sin : 5799 huruf, Dzal : 4934
huruf, Ha : 4138 huruf, Jim : 3322 huruf, Shad : 2780 huruf, Ra’ : 2206 huruf,
Syin : 2115 huruf, Dhadl : 1822 huruf, Zai : 1680 huruf, Kha’ : 1503 huruf, Ta’
: 1404 huruf, Ghain : 1229 huruf, Tha’ : 1204 huruf dan terakhir Dza’ : 842
huruf. Jumlah total semua huruf dalam al-Qur’an sebanyak satu juta dua puluh
tujuh ribu. Jumlah total ini sudah termasuk jumlah huruf ayat yang dinasakh.
5998 huruf, Sin : 5799 huruf, Dzal : 4934 huruf, Ha : 4138 huruf, Jim : 3322 huruf, Shad : 2780 huruf, Ra’ : 2206 huruf, Syin : 2115 huruf, Dhadl : 1822 huruf, Zai : 1680 huruf, Kha’ : 1503 huruf, Ta’ : 1404 huruf, Ghain : 1229 huruf, Tha’ : 1204 huruf dan terakhir Dza
BalasHapusHuman equity is exceptionally concentrates significantly and nobody is viewed as prevalent or supported as a result of their race, resources or force. The criteria of predominance are just confidence and devotion.
BalasHapusRamadan fasting times