Nabi Isa juga memberitahu tentang
kedatangan seorang rasul selepas nabi Isa, yang namanya akan dipuji. Ayat yang
mengisahkannya berbunyi:
“Dan
(ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israel, sesungguhnya
aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku,
yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang
Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)"
Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang
nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (Q.S. 61 Ash
Shaff 6)
Seperti Nabi atau Rasul yang lain, nabi
Isa mempunyai pengikut-pengikut yang setia dan juga yang tidak setia atau yang
menentang. Pengikut-pengikutnya yang setia percaya kepada Allah dan kepadanya.
Mereka adalah muslim. Firman Allah:
“Dan (ingatlah),
ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu
kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab: "Kami telah beriman
dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
patuh (kepada seruanmu)". (Q.S. 5 Al Maa-idah
111)
Pengikut-pengikut yang setia pula
menjadi penolong-penolong, bukan baginya tetapi bagi Allah. Firman-Nya:
“Maka tatkala Isa
mengetahui keingkaran mereka (Bani Israel) berkatalah dia: "Siapakah yang
akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para
hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kami lah penolong-penolong
(agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang berserah diri”. (Q.S. 3 Ali
'Imran 52)
Begitu juga bagi pengikut-pengikut setia
Nabi-Nabi lain, termasuk Muhammad. Semuanya menjadi penolong-penolong Allah,
untuk melaksana dan menyampaikan misi-Nya. Firman Allah:
“Hai orang-orang yang
beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra
Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah
yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?"
Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kami lah penolong-penolong
agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israel beriman dan segolongan
(yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman
terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang”. (Q.S. 61 Ash Shaff 14)
Walau bagaimana pun, pengikut-pengikut
Nabi Isa yang setia memerlukan bukti untuk megesahkan kebenarannya dan supaya
hati mereka menjadi tentram. Untuk itu mereka memohon sebuah hidangan dari
langit. Kisahnya berbunyi begini:
“(Ingatlah),
ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putra Maryam, bersediakah
Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?" Isa menjawab:
"Bertakwalah kepada Allah jika betul-betul kamu orang yang beriman". (Q.S. 5 Al Maa-idah 112)
Mereka
berkata; "kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami
dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami
menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu". (Q.S. 5 Al Maa-idah 113)
Justeru itu, nabi Isa memohon kepada
Allah,
Isa putra
Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu
hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami
yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan
menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi
rezeki Yang Paling Utama". (Q.S.
5 Al Maa-idah 114)
Allah mengabulkan permintaannya. Lantas,
hidangan yang turun menjadi satu lagi mukjizat bagi Nabi Isa. Dan ia juga
menjadi nama sebuah surah di dalam al-Qur’an, yaitu surah kelima, al-Maidah.
Selain daripada kelahiran yang luar biasa
dan hidangan dari langit, Nabi Isa telah dikaruniai dengan beberapa mukjizat
lain. Ayat berikut menjelaskannya:
“(Ingatlah),
ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku
kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu
dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa;
dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil,
dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang
berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu
menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu
menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang
berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan
orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu
Aku menghalangi Bani Israel (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu
mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang
kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".
(Q.S. 5 Al Maa-idah 110)
Diangkat Ke langit
“(Ingatlah),
ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu
kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari
orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas
orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah
kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu
berselisih padanya". (Q.S. 3
Ali 'Imran 55)
“Aku tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan) nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan
adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka.
Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka.
Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”. (Q.S. 5 Al Maa-idah 117)
Akan tetapi, sebagian daripada kaum Bani
Israil mengatakan bahwa mereka telah membunuhnya ditiang salib. Allah
mengatakan yang sebaliknya. Apa yang berlaku hanya satu kesamaan saja.
Firman-Nya:
dan karena
ucapan mereka: "Sesung-guhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan
'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa”. (Q.S. 4 An Nisaa'
157)
Di akhir zaman nabi ‘isa akan turun
kembali ke bumi, bukan sebagai nabi tapi sebagai umat nabi muhammad SAW.
(mengikut syariat nabi muhammad). akan berdakwah mengajak orang2 kristen untuk
islam, menghancurkan salib-salib, membunuh dajjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar