عَنِ ابْنِ
وَدِيْعَةَ عَنْ سَلْمَانَ الْفَارِسِيِّ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَغْتَسِلُ
رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ
مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيْبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلَا يُفَرِّقُ
بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ
الْإِمَامُ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرٰى
Dari Ibnu Wadi'ah dari Salman Al-Farisi
berkata, "Nabi saw bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki mandi pada
hari Jum'at lalu bersuci semaksimal mungkin, memakai wewangian miliknya atau
minyak wangi keluarganya, lalu keluar rumah (menuju Masjid), ia tidak
memisahkan dua orang pada tempat duduknya lalu dia shalat yang dianjurkan
baginya dan diam mendengarkan khutbah Imam, kecuali dia akan diampuni
dosa-dosanya yang ada antara Jum'atnya itu dan Jum'at yang lain." H.R.
Bukhari no. 883
Tidak ada komentar:
Posting Komentar