Dalam
Al-Qur’an disebutkan : “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim” (Q.S.
An-Nisa’ : 1)
Berhati-hatilah kita terhadap
penganiayaan terhadap orang lain dan juga memutuskan hubungan silaturrahim,
sebab Allah akan menyegerakan balasannya.
“Tiada suatu
dosa yang lebih
layak untuk diberi hukuman oleh Allah dengan segera di dunia disamping
siksaan yang disimpan di akhirat dari pada penganiayaan dan memutus hubungan
kerabat.” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu
Majah).
Dan dalam hadits lain disebutkan dari
sahabat Jabir ra. berkata : “Rasulullah saw. keluar untuk menemui kami yang
sedang berkumpul, lalu bersabda : Wahai kaum muslimin, bertaqwalah kepada
Allah, dan sambunglah sanak kerabatmu. Sesungguhnya tidak ada pahala yang lebih
cepat diberikan dari pada menyambung kerabat. Berhati-hatilah, jangan sampai
kamu menganiaya, sesungguhnya tidak ada siksaan yang lebih cepat diterima dari
pada siksaan penganiayaan. Berhati-hatilah jangan sampai kamu durhaka kepada
kedua orang tua, sebab sesungguhnya bau surga itu bisa dicium dari jarak
perjalanan seribu tahun. Demi Allah orang yang durhaka kepada kedua orang tua, pemutus
hubungan kerabat, orang tua yang berzina, orang yang menyeret kain sarungnya
lantaran congkak tidak akan mencium bau surga, sebab sesungguhnya kebesaran
hanya milik Allah seru sekalian alam.” (H.R. Thabrani).
Dari Abu Hurairah ra. berkata bahwa
rasulullah telah bersabda : “Barang siapa yang mengerjakan perkara tiga ini
maka akan dihisab dengan cara yang meringankan, dimasukkan surga dengan rahmat
Allah, para sahabat bertanya : Wahai rasulullah apa tiga perkara tersebut ?
Beliau menjawab : Kamu memberi kepada orang
yang tidak memberimu, kamu menyambung kepada orang yang memutus
persahabatan atau kekerabatan denganmu, kamu mengampuni orang yang menganiaya
padamu. Maka bila kamu lakukan sedemikian ini maka kamu akan masuk surga.” (H.R.
Thabrani dan Al-Hakim).
Disamping itu memutuskan hubungan
kekerabatan akan memeprsempit rizki kita serta tidak barokahnya umur kita. “Barang
siapa yang senang rizkinya diperluas, waktu kematiannya ditangguhkan maka
hendaknya menyambung hubu-ngan sanaknya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain dari Anas ra.
bahwasanya rasulullah bersabda : “Sesungguhnya bersedekah dan menyambung
hubungan sanak kerabat yang putus, akan ditambah umurnya oleh Allah, menolak
mati mendadak dan perkara yang tidak disukai dan yang dikhawatirkan terjadi.” (H.R.
Abu Ya’la)
Adh-Dhahak berkata dalam menafsiri ayat
“Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkannya” adalah sebagai berikut
: “ Sesungguhnya seorang lelaki yang usianya tinggal tiga hari, lantas menyambung
sanak yang putus. Allah menambah usianya menjadi tiga puluh tahun lagi. Dan
sesungguhnya seorang lelaki yang usianya masih panjang sekitar tiga puluh tahun
lagi, lalu memutus hubungan dengan kerabat, maka usianya diper-pendek hingga
menjadi tiga hari.”
Diriwayatkan , bahwa malaikat yang
bertugas mengambil roh pernah berkata kepada nabi Daud memberi tahu kepadanya
bahwa usia lelaki itu tinggal enam hari lagi, ternyata setelah beberapa tahun,
nabi Daud jumpa dengan orang itu lagi dalam keadaan hidup. Malaikat yang
bertugas kematian ditanyai oleh nabi Daud, lalu dijawab : Orang itu keluar dari
rumahmu untuk mrnyambung sanak yang terputus. Akhirnya Allah memperpanjang
usianya hingga dua puluh tahun lagi.
Aisyah rah. Berkata : “Perbuatan baik
yang paling cepat pahalanya adalah menyambung sanak, dan perkara yang paling
cepat menerima hukumannya adalah penganiayaan dan memutus hubungan kerabat.” (H.R.
Ibnu Majah).
Ancaman Allah yang lain bagi orang yang
memutuskan hubungan kekerabatan adalah disebutkan dalam hadits yang
diriwayatkan oleh imam Ahmad : “Sesungguhnya amal perbuatan Ibnu Adam
dihaturkan kepada Allah pada hari Kamis dan malam Jum’at, lantas tidak akan
diterima amal perbuatan orang yang memutus hubungan kerabat.”
Ibnu Hajar pernah berkata : “Ada
seorang lelaki kaya raya, lantas menitipkan uang sebanyak seratus dinar kepada
orang yang tampaknya mempunyai amanat (bisa dipercaya), dan perilakunya
termasuk orang shaleh. Uang itu akan diambil nanti bila pulang dari haji.
Ketika orang kaya itu kembali dari haji, lantas mendengar kabar bahwa lelaki
yang dititipi uang itu telah meninggal dunia. Dia bertanya kepada ahli warisnya
tentang uang itu namun tidak ada satupun dari mereka menge-tahuinya. Lastas
bertanya kepada ulama’ Mekkah. Mereka berpendapat : Bila nanti dipertengahan
malam, datanglah ke sumur Zamzam, lantas panggillah namanya. Bila dia termasuk
orang baik maka akan menjawab panggilanmu yang pertama.
Orang kaya itu memberitahu kepada para
ulama’ tentang adanya jawaban, lalu mereka mengucapkan inna lillahi wa inna
ilaihi raaji’un, kami khawatir bila temanmu itu tergolong ahli neraka. Sekarang
pergilah ke Yaman, sebab disana ada sumur yang bernama Barhut, banyak orang
yang bilang bahwa sumur itu sebagai mulut neraka Jahannam. Nanti lihatlah ke
sumur itu waktu malam, dan panggillah namanya, maka dia akan menjawab.
“ Tidak
akan masuk
surga orang yang
memutuskan
hubungan
kerabat ”
H.R. Bukhari dan MUslim
Orang kaya tadi pergi ke Yaman.
Sesampainya di sana, bertanya kepada penduduk setempat tentang dimana letak
sumur Barhut. Akhirnya ditunjukkan ke suatu daerah. Lantas didatanginya waktu
malam sebagaimana yang disarankan oleh ulama’ Mekkah. Lalu dipanggil nama
Fulan. Tahu-tahu dijawabnya. Orang kaya itu berkata: Dimana sekarang emasku”
Lalu dijawab : Saya pendam ditempat Fulan di perkampunganku. Sekalipun anakku
ada, tapi aku ridak bisa percaya padanya. Oleh karena itu, cepat-cepat galilah,
kamu akan menjumpainya. Lantas orang kaya itu bilang : Apa yang menye-babkan
kamu bertempat di sini, sungguh aku mengira engkau menjadi orang baik,
perilakumu menampakkan orang shaleh, lalu dia berkata : Sesungguhnya aku
mempunyai saudara perempuan yang fakir, aku telah meninggalkannya, aku tidak
pernah bicara dengannya, dan aku tidak belas kasih padanya. Akhirnya Allah
menyiksa aku sedemikian rupa, aku ditempatkan di sini karenanya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar