Seorang lagi Nabi Allah yang diceritakan
dari kecil di dalam al-Qur’an ialah Isa. Nabi Isa diutus kepada kaum Bani
Israil dengan kitab Injil yang diturunkan sebelum al-Qur’an.
Di dalam al-Qur’an, Nabi Isa disebut
dengan empat panggilan yaitu Isa,
Isa putera Mariam,putera
Mariam dan al-Masih.
Ibunya seorang yang sangat dimuliakan Allah. Dia sangat dimuliakan Allah. Dia
memilihnya di atas semua perempuan di semua alam. Firman-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril)
berkata: "Hai Maryam, sesung-guhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan
kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan
kamu)”. (Q.S. 3 Ali 'Imran 42)
Mariam, ibu Nabi Isa, telah menempuh
satu ujian yang amat berat daripada Allah. Dia dipilih untuk melahirkan seorang
Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorang lelaki. Dia adalah seorang perempuan
yang suci.
Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu
mukjizat kerana dilahirkan tanpa bapa. Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur’an.
Di sini, ceritanya bermula dari kunjungan malaikat kepada Mariam atas perintah
Allah. Ketika itu, malaikat menyerupai manusia dengan tanpa cacat.
Maryam berkata:
"Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah,
jika kamu seorang yang bertakwa".
(Q.S. 19 Maryam 18)
Ia (Jibril)
berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk
membe-rimu seorang anak laki-laki yang suci".(Q.S. 19 Maryam 19)
Pada ayat yang lain, diceritakan bahawa
malaikat yang datang itu telah memberi nama kepada putera yang bakal
dilahirkan. Nama itu diberi oleh Allah, dan dia (Isa) akan menjadi terhormat di
dunia dan akhirat sambil berkedudukan dekat dengan Tuhan. Ayatnya berbunyi:
(Ingatlah),
ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan
kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang
datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terke-muka di
dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada
Allah)”. (Q.S. 3 Ali 'Imran 45)
Kemudian Mariam bertanya: Maryam
berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak
pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang
pezina!" (Q.S. 19 Mar-yam 20)
Malaikat menjawab: Jibril
berkata: "Demikianlah. Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah
bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai
rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah
diputuskan". (Q.S. 19 Maryam
21)
Maka lahirlah Isa putera Mariam hampir
enam ratus tahun sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Allah membuat Nabi Isa dan
ibunya satu ayat (tanda) bagi manusia, yaitu tanda untuk menunjukkan
kebesaran-Nya: “Dan telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya
suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di
suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan
sumber-sumber air bersih yang me-ngalir”.
(Q.S. 23 Al Mu'minuun 50)
Isa adalah seorang Nabi dan juga seorang
Rasul. Nabi Isa dan beberapa orang rasul telah dilebihkan Allah daripada
rasul-rasul lain. Ada yang Dia berkata-kata kepadanya, ada yang Dia menaikkan
darjat, dan bagi Isa, Dia memberi bukti-bukti yang jelas serta mengukuhkannya
dengan Roh Suci. Firman-Nya: ”Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas
sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (lang-sung
dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggi-kannya beberapa derajat. Dan Kami
berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia
dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah
berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah
datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih,
maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang
kafir. Seandainya Allah meng-hendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan
tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya”.
(Q.S. 2 Al Baqarah 253)
Namun begitu, manusia dilarang oleh Allah
untuk membeda-bedakan antara para rasul dan Nabi. Larangan itu berbunyi:
“Katakanlah (hai
orang-orang mukmin): "Kami beriman ke-pada Allah dan apa yang diturunkan
kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan
anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang
diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang
pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Q.S.
2 Al Baqarah 136)
Akibat membeda-bedakan Nabi atau Rasul
dapat dilihat pada hari ini, iaitu Nabi Isa dipercayai oleh sebagian pihak
sebagai Tuhan atau anak Tuhan, yang berhak membuat hukum agama.
Oleh kerana Isa seorang Nabi yang diberi sebuah Kitab, Injil, yang
mengandungi petunjuk dan cahaya untuk menjadi pegangan Bani Israil. Selain
menyuruh Bani Israil menyembah Allah dengan mentaati Injil, Nabi Isa
mem-bernarkan kitab Taurat yang diturunkan sebelumnya. Dua firman Allah
menjelaskannya di sini, berbunyi:
Dan
Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”. (Q.S. 5 Al Maa-idah 46)
“Aku tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan) nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan
adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka.
Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka.
Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”. (Q.S.
5 Al Maa-idah 117)
Dan juga disebut di dalam Injil (dan
Taurat) yaitu berita mengenai kedatangan seorang Nabi berbangsa Arab, atau ummi
: “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada
di sisi mereka,
yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban
dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang
beruntung”. (Q.S. 7 Al A'raaf 157)
dan janji dikurniakan Taman atau syurga
bagi orang-orang yang berpe-rang di jalan Allah: “Sesungguhnya Allah telah
membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga
untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau
terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat,
Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain)
daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan
itu, dan itulah kemenangan yang besar”. (Q.S.
9 At Taubah 111)
Janji itu juga didapati di dalam Taurat dan
al-Qur’an. Ketika nabi Isa diutus, manusia sedang berselisih dalam hal agama.
Maka kedatangannya adalah juga untuk memperjelaskan apa yang diperselisihkan.
Firman Allah:
“Dan tatkala
Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang
kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa
yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah
(kepada) ku". (Q.S. 43 Az Zukhruf 63)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar