Dalam
kitab Ta’lim Muta’allim karangan Syekh Al-Zarnuji tertulis : Ketahuilah bawha
kewajiban setiap muslim laki-laki dan perempuan bukanlah menuntut segala ilmu.
Tetapi ia diwajibkan mempelajari ilmu yang akan dilakukan , yaitu ilmu
Ushuluddin dan ilmu Fiqih, yang ada hubungannya dengan ihwal manusia, seperti
kufur, iman, sholat, zakat, puasa, haji dan sebagainya. Sebagaimana dikatakan “
Ilmu yang lebih utama adalah ilmu yang akan diamalkan, dan amal yang lebih utama
adalah memelihara perbuatan (dari sia-sia dan kerusakan)”. Demikian pula setiap
muslim wajib mengetahui budi pekerti terpuji dan tercela, seperti pemurah,
kikir, penakut, pemberani, sombong, tawadlu’, iffah (memelihara dari
keharaman), boros dan menghemat dalam belanja serta yang lainnya. Sebab
sombong, kikir, panakut dan boros itu haram. Sehingga tidak dapat memelihara
diri darinya melainkan harus mengetahui ilmunya dan ilmu yang berlawanan
padanya. Karenanya maka setiap manusia wajib mengetahui sifat dari akhlaq itu.
Adapun menjaga sesuatu yang akan terjadi secara temporer pada waktu-waktu
tertentu maka hukumnya Fardlu Kifayah. Jika sebagian penduduk sudah ada yang
mengerjakan, maka seluruh penduduk yang lain sudah dianggap gugur kewajibannya.
Jadi kita memaklumi bahwa belajar ilmu
akhlaq hukumnya Fardlu’ain. Dalam sebuah hadits diterangkan :
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُ تَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَا قِ
Sesungguhnya aku diutus adalah untuk memperbaiki akhlaq
Hadits tersebut berkenaan dengan rusaknya
akhlaq orang-orang Jahiliyah masa itu. Kita ketahui masa Jahiliyah bahwa
seseorang bila mempunyai anak perempuan maka ia akan dikubur hidup-hidup,
anggapan mereka bahwa anak perempuan adalah membawa sial.
Kita tahu perjuangan Rosulullah saw, pada
saat itu amatlah berat, seperti kejadian di Thoif dan tempat-tempat lainnya,
tapi Nabi tidak pernah mengeluh, karena apa? Tidak lain karena akhlaq
Rosulullah saw, adalah Al Qur’an. Beliau tahu betul isi dan kandungan Al Qur’an
dan sekaligus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Al Qur’an Allah telah berfirman :
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Q.S. 68 Al Qalam 4)
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Sungguh telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri tauladan yang baik”. (Q.S. 33 Al Ahzab 21)
Setelah menengok masa Jahiliyah, bagaimana
keadaan masa sekarang, apa lebih baik, lebih jelek atau sama dengan masa
Jahiliyah. Setiap waktu kita dapat melihat di TV atau media lainnya, banyak
tayangan ayah menggauli anak kandungnya, anak menggauli ibu kandungnya, anak
berani sama orang tuanya bahkan berani menganiaya sampai membunuhnya, hal
demikian karena merosotnya keimanan dan akhlaq mereka
Ilmu akhlaq sering juga disebut dengan
ilmu adab / tata kesopanan. Seyogya nya tingkah laku / kehidupan kita
sehari-hari tidak terlepas dari adab / tata kesopanan, mulai dari mengerjakan
ibadah, mencari ilmu, pergaulan, makan dll.
Mari kita sedikit demi sedikit menerapkan
adab/sopan santun di kegiatan/kehi dupan sehari-hari, harusnya kita mulai dari
yang kecil-kecil, seperti memakai sandal orang lain tanpa ijin dari orangnya.
Di bawah ini akan diberikan beberapa adab dalam kehidupan sehari-hari.
Qobiltu izin share cofe
BalasHapus