عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ
رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا
رَسُولَ اللهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيْحٌ
حَرِيْصٌ تَأْمُلُ الْغِنٰى
وَتَخْشَى الْفَقْرَ وَلَا تُمْهِلْ حَتّٰى
إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُوْمَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ
كَانَ لِفُلَانٍ
Dari Abu Hurairah ra berkata; Ada seorang
laki-laki bertanya kepada Nabi saw: "Wahai Rasulullah, shadaqah mana
yang lebih utama?" Beliau menjawab: "Kamu bershadaqah ketika kamu
dalam keadaan sehat dan rakus, kamu berangan-angan jadi orang kaya dan takut menjadi faqir. Maka janganlah kamu
menunda-nundanya hingga ketika nyawamu berada di tenggorakannmu (kamu
baru mau bershadaqah), lalu kamu berkata untuk si fulan segini dan si fulan
segini padahal harta itu telah menjadi milik si fulan". H.R. Bukhari
no. 2748
Tidak ada komentar:
Posting Komentar