Hendaknya bila bertemu sesama muslim, kita harus memberi salam,
kalau bisa kita yang mendahului memberi salam, hal ini sesuai dengan hadits
Nabi saw :
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ الرَّجُلاَنِ
يَلْتَقِيَانِ أَيُّهُمَا يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ ؟ فَقَالَ أَوْلاَهُمَا بِاللهِ
“Dari Abu Umamah ra, berkata : Wahai Rosulullah, dua orang
laki-laki bertemu, manakah yang mendahului salam ? Rosul menjawab : Yang lebih
dekat kepada Allah Ta’ala”. (H. R. Tirmidzi no. 2910)
Disamping kita
disunahkan memberi salam, kita juga disunahkan untuk berjabat tangan, hal ini
sesuai dengan hadits Nabi saw :
عَنْ قَتَادَةَ قَالَ قُلْتُ لِأَنَسٍ أَكَانَتِ الْمُصَافَحَةُ فِى
أَصْحَابِ النَّبِىِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ
“Dari Qatadah ia berkata: Saya bertanya kepada Anas,apakah para
sahabat Rosulullah saw, itu biasa berjabat tangan ? Ia menjawab : Ya”. (H. R.
Bukhari no. 6263)
عَنِ
الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ
فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا
Dari Barra bin bin Azib ia berkata, Rasulullah saw bersabda
: Tidaklah dua orang laki-laki bertemu, kemudian keduanya bersalaman, kecuali
diampuni dosanya sebelum mereka berpisah. (H. R. Ibnu Majah no. 3734)
Disamping berjabat
tangan , kita juga disunahkan mencium tangan bila kita bertemu orang alim /
sholeh, dengan tujuan menghormati ilmu dan ibadahnya.
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُوْنُسَ
حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ أَبِي زِيَادٍ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمٰنِ بْنَ أَبِي لَيْلٰى حَدَّثَهُ أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ
عُمَرَ حَدَّثَهُ وَذَكَرَ قِصَّةً قَالَ فَدَنَوْنَا يَعْنِيْ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَبَّلْنَا
يَدَهُ
Telah menceritakan kepada kami
Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Abu Ziyad bahwa
'Abdurrahman bin Abu Laila menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar menceritakan kepadanya, lalu ia
menyebutkan kisahnya. Ia berkata,
"Kami mendekat kepada Nabi saw, lalu kami mencium tangannya."
(H.R. Abu Dawud no. 5225. Ibnu Majah no. 3835. Ahmad no. 4853)
Bila kita bertemu anak
kecil terutama anak kita sendiri, maka kita disunahkan untuk mencium pipinya
karena belas kasih antara anak dan orang tua.
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِىَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ قَبَّلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْحَسَنَ بْنَ عَلِىٍّ وَعِنْدَهُ اْلأَقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ التَّمِيْمِىُّ
جَالِسًا . فَقَالَ اْلأَقْرَعُ إِنَّ لِىْ عَشَرَةً مِنَ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ
مِنْهُمْ أَحَدًا . فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ثُمَّ قَالَ مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ
Bahwasanya Abu Hurairah ra, berkata : Nabi saw, mencium Hasan bin
Ali, dan di sisinya sedang duduk Al-Aqra' bin Habis At-Tamimi. lantas Al-Aqra’
bin Habis berkata : Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh anak, aku tidak mencium
seorang pun dari mereka. Lalu Nabi saw memandang kepadanya seraya bersabda :
Barang siapa yang tidak belas kasih, maka tidak akan diberi rahmat oleh Allah.
(H. R. Bukhari no. 5997 dan Muslim no. 6170)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar