Kehidupan di
dunia ini tidak luput dari celaan orang lain, apapun yang kita lakukan di dunia
ini tidak lepas dari omongan/celaan orang lain, bahkan tidak berbuat apa-apa
juga tidak lepas dari celaan orang lain.
Sebagai
ilustrasi ada sebuah cerita :
Suatu hari ada
bapak dan anaknya yang masih kecil (usia 10 tahun) mau pergi ke saudaranya yang
ada di desa lain. Untuk sampai ke sana mereka berdua naik keledai (kuda kecil)
Singkat cerita,
bapak dan anak ini naik keledai untuk sampai ke tempat tujuan, tidak lama dari
kampungnya ada orang yang mengata-ngatai "Bapak dan anak tidak tahu diri,
masak keledai kecil begitu dinaiki dua orang, apa nggak kasihan?"
Menyadari
dengan omongan orang tersebut, maka bapaknya turun dari keledai, tinggalah anaknya
yang masih naik keledai.
Sesampai di
kampung sebelah, ada orang yang mengata-ngatai lagi "Anak nggak tahu diri,
masak orang tuanya di bawah, malah dia enak-enakan naik di atas sendiri"
Mendengar
omongan yang demikian itu, maka anaknya minta turun dari keledai, sambil
berkata sama bapaknya "Bapak aja yang naik, biar saya yang di bawah,
supaya ada sopan santunnya"
Tidak lama dari
kampung itu ada orang yang berteriak "orang tua nggak tahu diri, sudah tua
tidak punya perasaan, masak anaknya yang masih kecil disuruh berjalan, sedang
dia enak-enakan nongkrong di atas keledai"
Akhirnya bapak
dan anaknya jalan berdua sambil menuntun keledainya.
Sesampai di
kampung yang lain, masih ada saja orang yang mengata-ngatai kepada mereka
berdua, katanya "Bapak dan anak tidak punya fikiran, punya kendaraan kok hanya
dituntun saja, kenapa tidak dinaiki.
Itulah
kenyataan kehidupan di dunia, serba salah dengan apa yang kita lakukan, dan
tidak terlepas dari omongan atau celaan oraang lain.
Tentunya kita
sebagai orang yang beriman tidak perlu takut atau khawatir tentang omongan atau
celaan orang lain, selama perbuatan kita baik dan benar menurut syariat Islam.
Dalam Al-Qur'am
Allah telah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ
عَنْ دِيْنِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهُ
أَذِلَّةٍ عَلٰى الْمُؤْمِنِيْنَ أَعِزَّةٍ عَلٰى الْكَافِرِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ
فِي سَبِيْلِ اللهِ وَلاَ يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لآئِمٍ ذٰلِكَ فَضْلُ اللهِ
يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barang siapa
di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan
suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang
bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada
celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (Q.S. 5 Al Maa-idah 54)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar