Pada tahun sebelumnya, ketika Amerika melakukan invasi militernya ke
negeri Irak dan berhasil menggulingkan rezim Saddam, ada saja orang yang
berpikir bahwa George W. Bush dan sekutunya adalah Dajjal yang diberitakan oleh
Rasulullah saw.
Kita tentu tidak bisa dengan begitu saja menerima penafsiran-penafsiran
semacam itu. Kita perlu merujuk kembali Hadis-hadis tentang Dajjal: siapa
sebe-narnya Dajjal tersebut, serta kapan dan dari mana munculnya.
Kriteria Dajjal
Tidak mungkin untuk menye-butkan satu per satu Hadis yang menerangkan
tentang Dajjal, karena sangat banyak. Namun, berdasarkan sekian banyak Hadis
yang memberi penjelasan cukup detail mengenai sosok Dajjal, dapat disimpulkan
bahwa si penjelajah bumi ini adalah seorang Yahudi atau serombo-ngan pedagang
yang gagah perkasa, berambut keriting seolah-olah di kepalanya terdapat
reranting pohon, mata kanannya buta, sedangkan mata kirinya tajam bagaikan
bintang, dan di keningnya tertulis kâfirun billâhi wa bi-rasûlihi (kafir kepada
Allah SWT dan Rasul-Nya saw).
Dajjal akan muncul ke permu-kaan jagat ini dengan mengaku sebagai tuhan.
Orang yang mendengar ucapannya, niscaya akan menjadi pengikut setianya, kecuali
orang-orang yang telah dijaga oleh Allah SWT. Dia juga memiliki kehebatan yang
menya-mai mukjizat para nabi, seperti bisa menghidupkan kembali orang yang
telah dia bunuh, bisa membuat keindahan dan kenik-matan yang luar biasa di muka
bumi, bisa menurunkan hujan dari langit, juga bisa menumbuhkan pepohonan dalam
sekejap mata. Demikianlah di antara kehebatan-kehebatannya yang disinggung
dalam Hadis.
Munculnya Dajjal
Di kala umat manusia sudah tak lagi
melakukan amar ma'rûf nahi munkar, maka pertumpahan darah membanjiri hamparan
jagat raya ini, huru-hara dan bencana silih berganti, tradisi minuman keras,
mabuk, dan zina merajalela, lelaki biasa melakukan sodomi dengan sesama lelaki,
perempuan biasa melakukan lesbian dengan sesama perempuan, maka pada waktu
itulah sang huru-hara akhir zaman (Dajjal) muncul dari arah timur dengan
mengendarai keledai.
Pada waktu itu pula, angin berhembus seperti saat pembas-mian kaum Nabi Hud as, terdengar dentuman keras laksana suara yang telah menghancurkan kaum Nabi Shalih as, dan bumi memerah laksana bara api mela-lap umat manusia, sebagaimana yang telah dialami oleh kaum Nabi Syu’aib as.
Pada waktu itu pula, angin berhembus seperti saat pembas-mian kaum Nabi Hud as, terdengar dentuman keras laksana suara yang telah menghancurkan kaum Nabi Shalih as, dan bumi memerah laksana bara api mela-lap umat manusia, sebagaimana yang telah dialami oleh kaum Nabi Syu’aib as.
Bersamaan dengan kemuncu-lan Dajjal ini, masjid-masjid menjadi kosong,
tak ada aktivitas ibadah di sana. Orang-orang yang beriman melaksanakan salat
di rumahnya masing-masing, tidak lagi di masjid. Ular-ular tak lagi diam di
sarangnya. Bumi bergoncang dengan demikian dahsyatnya, matahari kadang terbit
berwarna putih cerah, kemerah-merahan, kadang pula hitam pekat. Para penyihir
berkumpul menjadi pengikut Dajjal, sang pengelana dunia itu.
Kinerja Dajjal
Kinerja Dajjal
Dajjal memang di-setting khusus oleh Allah SWT untuk menjadi pembasmi
akidah dan keimanan umat Islam di penghujung kehidupan dunia. Dia akan membujuk
manusia dengan menampakkan surga yang sebe-narnya adalah neraka dan
memperlihatkan neraka yang pada hakikatnya adalah surga. Dia akan bilang kepada
orang yang dijumpainya: “Akan aku persem-bahkan surga ini kepada orang yang
bersujud kepadaku, dan orang yang enggan sujud kepadaku maka akan aku lempar
dia ke neraka.”
Sesuai dengan gelar yang dimilikinya sebagai al-masîh (sang penjelajah),
dia akan berkelana mengitari dunia. Ketika memasuki daratan Babilonia dia akan
berjumpa dengan Nabi Khidhir as. Dajjal bilang, “Aku adalah Tuhanmu!”. Nabi
Khidhir as menjawab, “Engkau dusta wahai Dajjal!”. Dajjal membunuhnya
seraya berkata, “Berserulah kepada Tuhanmu niscaya Dia akan
menghidupkanmu!”. Maka, Nabi Khidhir hidup kembali dan berkata kepada para
pengikut Dajjal: “Jangan kalian sembah orang kafir terlaknat ini!”.
Lalu, Nabi Khidhir as dibunuh lagi hingga tiga kali dan dihidupkan kembali oleh
Allah SWT.
Setelah takluk di tangan Nabi Khidhir as dan tidak mampu mengalahkannya,
maka perkela-naannya dilanjutkan ke kota Mekah, namun sesampainya di sana
Dajjal melihat malaikat sedang berbaris mengitarinya, lalu dia beralih ke
Madinah namun sesampainya di sana dia menyaksikan kejadian yang sama dengan di
Mekah.
Pembunuh Dajjal
Allah tidak mentakdirkan Dajjal hidup berlama-lama di bumi. Dalam Hadis
panjang yang diriwayatkan Imam Muslim. “Dari Sahabat Abdullah bin Amr ra
dijelaskan, bahwa usia dajjal di bumi ini hanya empat puluh, tapi Abdullah bin
Amr ra tidak tahu apakah kata empat puluh yang disabdakan Rasulullah saw itu
adalah empat puluh hari, empat puluh bulan, atau empat puluh tahun?”.
Dajjal adalah orang hebat yang tak seorangpun mampu mem-bunuh dia. Namun
di penghujung hayatnya, segala kekuatan dan kehebatan yang dia miliki dicabut
oleh Allah dan tak lagi berguna. Pada waktu itu Allah mengutus Nabi Isa as
sebagai seorang pahlawan penyelamat manusia dari kesadisan dan kekejaman
‘iblis’ mata satu itu. Nabi Isa as akan mencari tempat Dajjal berada, lalu
membunuhnya dengan tangan beliau yang mulia.
Demikianlah identitas dan kisah Dajjal yang diyakini oleh para ulama
Hadis, ulama tafsir, ulama fikih, ulama ilmu kalam, juga ulama-ulama Islam
Ahlus-sunnah wal Jamaah yang lain.
Mudah-mudahan kita, sebagai penganut paham
Ahlussunnah wal Jamaah dapat selamat dari gangguan dan tipu daya Dajjal yang
sangat kejam ini. Begitu pula, semoga akidah kita semakin diperkokoh oleh Allah
SWT dan tidak diberi kesempatan untuk hidup pada waktu Dajjal berkeliaran di
muka bumi ini. Amîn yâ Rabbal-Âlamîn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar