Minggu, 13 September 2015

Terjemahan doa tahlil



أَعُوْذُ بِا للهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّ حِيْمِ . اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعٰلمِيْنَ، حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِى مَزِيْدَهُ، يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sebagaimana orang-orang yang bersyukur, dan orang-orang yang memperoleh nikmat sama menuji. Dengan pujian yang sesuai (sebanding) dengan nikmatnya dan menjamin ditambah nikmatnya. Ya Tuhan kami,  bagi-Mu  segala  puji  dan  segala apa yang patut atas keluhuran Dzat-Mu dan kemulyaan serta keagungan  kekuasaan-Mu”.


 اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللهم تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَاقَرَأْنَاهُ مِنَ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَااسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَّاصِلَةً وَّرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلٰى حَضْرَةٍ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
“Ya Allah limpahkanlah rahmat ta’dhim dan keselamatan atas junjungan kami, yaitu Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami yaitu Nabi Muhammad. Ya Allah terimalah dan sampaikan pahala ayat-ayat Al-Qur'an yang Agung yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih dan istighfar kami, dan bacaan shalawat kami kepada junjungan kami yaitu Nabi Muhammad, semoga rahmat ta’dhim Allah dan keselamatan selalu dilimpahkan kepadanya, sebagai hadiah yang bisa sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang cukup, kepada kekasih kami, penolong dan buah mata kami, junjungan dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad, semoga rahmat ta’dhim Allah dan keselamatan selalu dilimpahkan kepadanya.

وَ إِلٰى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلعَامِلِيْنَ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَاْلمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ وَالْمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا إِلٰى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِاْلجَيْلاَنِى.

Dan kepada semua teman beliau, dari para Nabi dan utusan, kepada para wali, pahlawan yang gugur (syuhada'), orang-orang yang shaleh, para sahabat dan tabi'in (para pengikutnya), kepada para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan kepada semua pejuang di jalan Allah (membela agama-Nya) Tuhan seru sekalian alam, dan kepada para malaikat yang dekat, terutama pahala tersebut kepada junjungan kami Syekh Abdul qodir Al-Jailani

 ثُمَّ إِلٰى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ  وَاْلمُؤْمِنِيْنَ  وَاْلمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إِلٰى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا ثُمَّ إِلٰى أَرْوَاحِ اٰبآءِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خـُصُوْصًا مَنِ اجـْتَمَعْنَا هٰهُنَا بِسَبَبِهِ وَلِأَجـْلِهِ. وَبِالْخُصُوْصِ....

Kemudian kepada semuah ahli kubur, orang muslim baik yang laki-laki maupun perempuan, dari dunia timur sampai barat, di daratnya maupun di lautnya. Kemudian kepada arwah bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, lebih terutama lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini, dan yang lebih khusus ......

 اَللهم اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ، اَللهم أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلٰى أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ. اَللهم اجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجِنَانِ وَلَا تَجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ خُفْرَةُ مِنْ خُفَرِ النِّيْرَانِ.

Ya Allah ampunilah mereka, kasihanilah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah turunkanlah rahmat, dan ampunan kepada ahli kubur yang ahli mengucapkan laa ilaa ha-illallooh Muhammadur Rosuulullooh (tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, Nabi Muhammad utusan Allah). Ya Allah jadikan kuburan mereka tetamanan dari taman-taman surga, jangan Engkau jadikan kubur mereka jurang dari jurang-jurang neraka

اَللهم أَرِناَ الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَةِ وَأَرِناَ الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْناَ اجْتِنَابَةِ. اَللهم اخْتِمْ لَنَا بِاْلإِسْلاَمِ اَللهم اخْتِمْ لَنَا بِاْلإِيْمَانِ اَللهم اخْتِمْ لَنَا بِالسَّعَادَةِ اَللهم اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ.
Ya Allah tunjukkanlah kepada kami yang baik (benar) itu baik (benar) dan berilah kemampuan kepada kami untuk mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami yang jelak (salah) itu jelek (salah) dan berilah kemampuan kepada kami untuk menjauhinya. Ya Allah akhirilah kami dalam keadaan islam, akhirilah kami dengan membawa iman, akhirilah kami dalam keadaan bahagia, akhirilah kami dengan akhir yang baik.

 رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّاِر. وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ اْلأَبْرَارِ. يَا عَزِيْزُ يَاعَفَّارُ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.... اَلْفَا تِحَةُ ..
Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta jauhkanlah kami dari siksa neraka. Dan masukkanlah kami ke dalam surga beserta orang-orang yang baik-baik. Wahai Dzat Yang Maha Perkasa dan Maha Pengampun, wahai Tuhan semesta alam.  Semoga rahmat ta’dhim Allah selalu dilimpah-kan kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada keluarganya serta para sahabatnya dan semoga Allah memberi keselamatan.  Al- Faatihah ....

3 komentar:

  1. Tolong deielaskan: 1. dari mana asalnya redaksi doa Hamdas syakirin, hamdannaimin.

    Kuhusus redaksi Hamdan Naimin, kata Naim itu isim fail dari naima, yang artinya ialah penikmat, pelaku/yang merasakan nikmat/pemberi ikat. Krn itu sangat janggal redaksi tersebut. Sebab jika diartikan kalimat hamdan naimin ialah: "sebagaimana orang-orang yang memberi nikmat itu memuji. Lha siapa yang menjadi pemberi nikmat? Manusia atau Tuhan /Allah.

    Krn itu, sangat janggal redaksi doa tsb. Kl orang yg diberi nikmat mestinya bukan naimin, tp mun'amin, dari kata an'ama yuni'imi, in'am, naim, mun'am. Kl redaksinya Hamdal Mun'amin masih bs diterima. Sebab manusi iti diberi kenikamatan (Mun'am alaih), bkn pemberi (an=Naim)

    Mohon responnya. Trimakasih

    BalasHapus