وَكَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلَ :
وَهُوَمِنْ بَابِ التَّحَدُّثِ بِالنِّعْمَةِ _ لِقَوْلِه۪ تَعَالٰى : وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ _
Adalah Kanjeng
Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan
kepada beliau, telah berkata, bahwa beliau melahirkan rasa syukur atas
kenikmatan yang diberikan kepadanya, karena firman Allah ta'ala : Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu
menyebut- nyebutnya
مَا مَرَّ مُسْلِمٌ عَلىٰ
بَابِ مَدْرَسَتِىْ إِلَّا خَفَّفَ اللهُ عَنْهُ اْلعَذَابَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ _ وَأُخْبِرَ أَنَّ شَخْصًا
يَصِيْحُ فِىْ قَبْرِه۪ فَمَضٰى إِلَيْهِ _ وَقَالَ إِنَّ هٰذَا زَارَنِىْ مَرَّةً وَلَا بُدَّ أَنْ يَرْحَمَهُ اللهُ
تَعَالٰى_ فَلَمْ يَسْمَعْ لَه۫ بَعْدَ ذٰلِكَ صُرَاخٌ _
Tiada
seorang muslim yang melewati pintu madarasahku, melainkan Allah akan
meringankan siksa yang menimpa padanya dihari kiamat. Dan diberitakan bahwa
sesungguhnya ada seorang yang menjerit-jerit dalam kuburnya, maka Kanjeng
Syaikh mendatangi kubur itu dan berkata : Sesungguhnya orang ini pernah
mengunjungi saya sekali, maka semestinya Allah mengasihinya. Maka sejak itu
tidak lagi terdengar suara menjerit-jerit dari dalam kubur tadi.
وَقَالَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : عَشَرَ حُسَيْنُ
الْحَلَّاجُ عَشْرَةَ فَلَمْ يَكُنْ فِىْ زَمَنِه۪
مَنْ يَأْخُذُ بِيَدِه۪ _ وَلَوْ كُنْتُ فِىْ زَمَنِه۪ لَأَخَذْتُ بِيَدِه۪ _ وَأَنَا لِكُلِّ مَنْ
َعَشَر مَرْكُوْبُه۫ مِنْ جَمِيْعِ أَصْحَابِىْ وَمُرِيْدِىْ
وَمُحِبِّىْ إِلٰى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ _ آخُذُ بِيَدِه۪ كُلَّمَا عَشَرَ حَيًّا وَمَيِّتًا _ فَإِنَّ فَرَسِىْ
مُسْرَجٌ _ وَرُمْحِيْ مَنْصُوْبٌ _ وَسَيْفِيْ مَشْهُوْرٌ _ وَقَوْسِيْ مَوْتُوْرٌ _ لِحِفْظِ مُرِيْدِىْ
وَهُوَ غَافِلٌ_
Kanjeng Syaikh,
semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada
beliau, berkata : Syaikh Husain Al-Halaj pernah terpeleset satu kali
dalam menjalankan kewaliannya, hanya saja waktu itu tidak ada seorangpun yang
dapat menolongnya, seandainya saya hidup pada zamannya, pasti saya akan
menolongnya, karena saya akan menolong orang-orang yang terpeleset dari
sahabat-sahabatku, murid-muridku dan orang-orang yang cinta kepadaku sampai
hari kiamat, saya gandeng tangannya, baik mereka masih hidup maupun setelah
mati. Disebabkan karena kudaku sudah terpasang pelananya dan tombakku sudah
tertancapkan dan pedangku sudah terhunus dan anak panahku sudah terpasang
busurnya untuk menjaga santriku yang sedang lupa.
وَقَالَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَا نَارُ
اللهِ الْمُوْقَدَةُ _ أَنَا سَلَّابُ
الْأَحْوَالِ _ أَنَا بَحْرٌ بِلَا
سَاحِلٍ _ أَنَا الْمَحْفُوْظُ _ أَنَا الْمَلْحُوْظُ _ يآ صُوَّامُ يآ قُوَّامُ _ يآ أَهْلَ الْجِبَالِ
دُكَّتْ جِبَالُكُمْ _ يآ أَهْلَ الصَّوَامِعِ
هُدِّمَتْ صَوَامِعُكُمْ _ أَقْبِلُوْا إِلٰى أُمُوْرِ اللهِ _ يآ رِجَالُ يآ أَبْطَالُ _ يآ أَطْفَالُ _ هَلُمُّوْا إِلَيَّ
وَخُذُوْا عَنِ اْلبَحْرِ الَّذِىْ لَا سَاحِلَ لَه۫ _ يآ عَزِيْزُ أَنْتَ
وَاحِدٌ فِى السَّمآءِ _ وَأَناَ وَاحِدٌ فِى
اْلأَرْضِ _ يُقَالُ لِيْ بَيْنَ
الَّليْلِ وَالنَّهَارِ سَبْعِيْنَ مَرَّةً _ وَأَنَا اخْتَرْتُكَ
لِنَفْسِيْ _ وَيُقَالُ لِيْ أَيْضًا
سَبْعِيْنَ مَرَّةً _ وَلِتُصْنَعَ عَلىٰ عَيْنِيْ _ وَعِزَّةِ رَبِّيْ إِنَّ
السُّعَدآءَ وَاْلأَشْقِيآءَ يُعْرَضُوْنَ عَلَيَّ _ وَيُوْقَفُوْنَ لَدَيَّ _ وَإِنَّ نُوْرَ عَيْنِيْ
فِى الَّلوْحِ الْمَحْفُوْظِ مُقِيْمٌ _ أَنَا غَائِصٌ فِىْ
بَحْرِ عِلْمِ الْقَدِيْمِ _ أَنَا حُجَّةُ اللهِ
عَلَيْكُمْ يَوْمَ اْلعَرْضِ _ أَنَا نَائِبُ رَسُوْلِ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوَارِثُه۫ _ يُقَالُ يآ عَبْدِ
اْلقَادِرِ _ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ (اَلْفَاتِحَةُ)
تَكَلَّمْ يُسْمَعْ مِنْكَ _ قَالَ الشَّيْخِ عَبْدِ
اْلقَادِرِ _ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ (اَلْفَاتِحَةُ)
وَللهِ مَا شَرِبْتُ حَتّٰى قِيْلَ لِيْ يآ عَبْدِ اْلقَادِرِ _ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ (اَلْفَاتِحَةُ)
بِحَقِّيْ عَلَيْكَ إِشْرَبْ _ وَمَا أَكَلْتُ حَتّٰى قِيْلَ لِيْ بِحَقِّيْ عَلَيْكَ كُلْ _ وَأَمَنْتُكَ مِنَ الرَّدٰى _ تَجِيْءُ السَّنَةُ
تُسَلِّمُ عَلَيَّ وَتُخْبِرُنِيْ بِمَا يَجْرِيْ فِيْهَا _ وَكَذَا الشَّهْرُ _ وَكَذَا اْلأُسْبُوْعُ _ وَكَذَا اْليَوْمَ _ وَقَالض مَرَّةً عَلَى
اْلكُرْسِيِّ : إِذَا سَأَلْتُمُ اللهَ تَعَالٰى
فَاسْأَلُوْهُ بِيْ _
Dan Kanjeng
Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan
kepada beliau, berkata lagi : Saya ini ibarat apinya Allah yang telah
dinyalakan. Saya ini Waliyullah yang akan merobek setiap orang yang tidak punya
sopan santun kepadaku dan saya diberi ilmu bagaikan lautan yang tidak bertepi,
saya ini dijaga oleh Allah, saya waliyullah yang diperhati kan. Wahai
orang-orang yang berpuasa disiang hari, wahai yang ber tahajjud dimalam
harinya, wahai orang-orang yang tinggal digunung yang sudah dibinasakan
gunung-gunugnya, wahai orang-orang ahli gereja yang sudah dirobohkan
gereja-gerejanya, menghadaplah kalian untuk taat melaksanakan perintah-perintah
Allah, wahai wali rijal, wahai wali abthol, wahai wali athfal, kemarilah kalian
kepadaku, ambillah ilmu dari waliyullah yang bagikan lautan yang tiada
bertepi.Wahai Tuhan Yang Maha Agung, Engkaulah satu-satunya yang menguasai
mahluk di langit dan bumi, dan saya orang yang menyatukan hatiku hanya musyahadah kepada-MU di bumi. Dikatakan kepadaku
antara siang dan malam tujuh puluh kali : Aku (Allah) memilihmu dengan
Dzat-Ku. Dan diucapkan lagi kepadaku tujuh puluh kali : Kamu dijadikan atas
pemeliharaan-Ku. Demi keagungan Tukanku, bahwa orang-orang yang beruntung dan
celaka diperlihatkan kepadaku dan diberhentikan dihadapanku dan sungguh nur
mataku ada yang tinggal di lauhil mahfudh, saya adalah waliyullah yang bisa
melihat kejadian yang telah lalu, saya waliyullah yang besok hari kiyamat
dijadikan hujjatullah untuk kamu sekalian, saya sebagai pengganti dan pewaris
Rasulullah saw, dikatakan kepadaku : Wahai Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau, (Al-Faatihah),
bicaralah, maka dari ucapanmu akan didengar/diterima. Kanjeng Syaikh Abdul
Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan
kepada beliau, (Al-Faatihah), barkataa : Demi Allah saya tidak
akan minum sehingga dikatakan kepadaku : Wahai Abdul Qodir, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau,
(Al-Faatihah), dengan hak-Ku untukmu silahkan minum. Serta tidak makan sehingga diucapkan kepadaku : Dengan hak-Ku
untukmu silahkan makan dan Saya telah selamatkan kamu dari segala yang
merusak. Masa tahun, bulan, seminggu dan hari, semuanya memberi salam kepadaku
serta memberitakan kejadian-kejadian pada waktu-waktu tersebut. Pada suatu
ketika beliau berada di atas kursinya dan berkata : Apabila kamu minta kepada
Allah, maka mintalah dengan tawasul kepadaku.
وَكَانَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَسْمَرَ الَّلوْنِ _ مَقْرُوْنَ الْحاجِبَيْنِ
_ عَرِيْضَ الِّلحْيَةِ
طَوِيْلَهَا _ عَرِيْضَ الصَّدْرِ _ نَحِيْفَ اْلبَدَنِ _ رَبْعَ اْلقَامَةِ _ جَوْهَرِيَّ الصَّوْتِ _ بَهِيَ الصَّوْتِ _ سَرِيْعَ الدَّمْعَةِ _ شَدِيْدَ الْخَشْيَةِ _ كَثِيْرَ الْهَيْبَةِ _ مُجَابَ الدَّعْوَةِ _ كَرِيْمَ اْلأَخْلَاقِ _ طَيِّبَ اْلأَعْرَاقِ _ أَبْعَدَ النَّاسِ عَنِ
اْلفُحْشِ وَأَقْرَبَهُمْ إِلَى الْحَقِّ _ شَدِيْدَ اْلبَأْسِ _ إِذَا انْتُهِكَ مَحَارِمُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ _ لَا يَغْضَبُ لِنَفْسِه۪ _ وَلَا يَنْصُرُ لِغَيْرِ رَبِّه۪ _ وَلَا يَرُدُّ سآئِلًا
وَلَوْ بِأَحَدِ ثَوْبَيْهِ _ وَكَانَ التَّوْفِيْقُ رَائِدَه۫ _ وَالتَّأْيِـيْدُ مُعَارِضَه۫ _ وَاْلعِلْمُ مُهَذِّبَه۫ _ وَاْلقُرْبُ مُؤَيِّدَه۫ _ وَالْمُحَاضَرَةُ كَنْزَه۫ _ وَالْمَعْرِفَةُ حِرْزَه۫ _ وَالْخِطَابُ مَسِيْرَه۫ _ وَالَّلحْظُ سَفِيْرَه۫ _ وَاْلأُنْسُ نَدِيْمَه۫ _ وَاْلبَسْطُ نَسِيْمَه۫ _ وَالصِّدْقُ رَايَتَه۫ _ وَاْلفَتْحُ بِضَاعَتَه۫ _ وَاْلعِلْمُ ضَيْعَتَه۫ _ وَالذِّكْرُ سَمِيْرَه۫ _ وَالْمُكَاشَفَةُ غِذآءَه۫ _ وَالْمُشَاهَدَةُ شِفآءَه۫ _ وآدَابُ الشَّرِيْعَةِ ظَاهِرَه۫ _ وَأَوْصَافَ
الْحَقِيْقَةِ سَرآئِرَه۫ _ قَدَمُهُ التَّفْوِيْضُ
وَالْمُوَافَقَةُ _ مَعَ التَّبَرِّىْ مِنَ
الْحَوْلِ وَاْلقُوَّةِ _ وَطَرِيْقُه۫ تَجْرِيْدُ التَّوْخِيْدِ _ وَتَوْحِيْدُ
التَّفْرِيْدِ _ مَعَ الْحُضُوْرِ فِىْ
مَوْقِفِ اْلعُبُوْدِيَّةِ _ بَشَرٌ قَائِمٌ فِىْ
مَوْقِفِ اْلعَبْدِيَّةِ _ لَابِشَيْءٍ
وَلَالِشَيْءٍ _ وَكَانَتْ عُبُوْدِيَّتُه۫ مُسْتَمَدَّةً مِنْ مَحْضِ كَمَالِ الرُّبُوْبِيَّةِ _ فَهُوَ عَبْدٌ سَمَا عَنْ
مُصَاحَبَةِ التَّفْرِقَةِ إِلٰى مُرَافَقَةِ الْجَمْعِ مَعَ لُزُوْمِ أَحْكَامِ
الشَّرِيْعَةِ _ وَفَضآئِلُه۫ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كَثِيْرَةٌ _ وَأَحْوَالُه۫ أَظْهَرُ مِنْ
شَمْسِ الظَّهِيْرَةِ _ وَكَانَتْ وَفَاتُه۫ دَامَتْ عَلَيْنَا بَرَكَاتُه۫ فِى اْليَوْمِ الْحَدِىْ عَشَرَ مِنْ شَهْرِ
رَبِيْعِ الثَّانِىْ سَنَةَ إِحْدٰى وَسِتِّيْنَ وَخَمْسِمِائَةٍ _ وَعُمْرُه۫ إِحْدٰى وَتِسْعِيْنَ سَنَةً _ وَدُفِنَ بِبَغْدَادَ _ وَقَبْرُه۫ ظَاهِرٌ
يُزَارُ _ وَيُقْصَدُ مِنْ سآئِرِ
اْلأَقْطَارِ _ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
وَنَفَعَنَا بِه۪ أَجْمَعِيْنَ _ اَللهم آمِيْنَ اَللهم
آمِيْنَ _
Adalah Kanjeng
Syaikh ra warna kulitnya sawu matang, kedua alisnya bertemu, jenggotnya lebat
dan panjang, dadanya bidang, badan nya ramping, tingginya sedang, suaranya
nyaring, dan merdu, mudah menetes air
matanya, sangat takut kepada Allah ta'ala, besar kewibawaan nya, do'anya mustajabah, luhur budi pekertinya,
keatas maupun kebawah keturunannya baik, paling jauh-jauhnya manusia
dari perbuatan jahat, dan sedekat dekatnya manusia kepada perbuatan yang benar,
sangat dimurkanya bila mengetahui larangan Allah diterjang, tidak marah karena
hanya menuruti hawa nafsunya, tidak mau menolong karena selain Allah, tidak
pernah menolak orang minta-minta walaupun salah satu bajunya yang diminta,
pertolongan Allah yang menjadi dasar pokok hidupnya. Semua thoriqnya dikuatkan
oleh Allah, ilmunya menjadi pembersih kotoran, pendekatannya kepada Allah
menguatkan kewaliannya, ingat kepada Allah dengan hudlur yang menjadi gudang
nya, ma'rifatnya kepada Allah menjadi bentengnya, munajatnya kepada Allah
menjadi amal perbuatannya, kewaspadaannya sebagai peng-hubung dirinya kepada
Allah, mesra kepada Allah menjadi kawan berbincangnya, lapang dada menjadi
kecintaannya, kebenaran menjadi lambang hidupnya, terbukanya hati menjadi
bekalnya, sifat penyantun menjadi wataknya, dzikir kepada Allah menjadi
ucapannya, persaksian nya kepada Allah menjadi obat, peraturan agama menjadi
jembatan nya, semua sifat-sifat ilmu hakikat menjadi kepribadiannya, menyerah
dan puas akan ketentuan Allah, dengan menyadari tidak ada daya dan kekuatan
kecuali pertolongan dari Allah, thoriqohnya menurut tauhid, meyakinkan ke Esaan
Allah, dzikir dengan hati yang hudlur pada waktu bertandang ibadah kepada
Allah, beliau adalah seorang yang sangat menyadari akan kejadiannya sebagai
hamba Allah, dengan secara rutin beribadah kepada Allah, bukan untuk sesuatu
dan tidak karena sesuatu, tetapi ibadahnya ikhlas karena sebagai hamba yang
setia kepada sifat-sifat kesempurnaan Allah dan beliau adalah hamba Allah yang
agung, yang selalu menyatu jiwanya dengan Allah waktu berdzikir dan disertai
menepati terhadap hukum-hukum Allah. Keistimewaan-keistimewaan Kanjeng Syaikh, semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau,
masih banyak lagi, perilaku utamanya namapak jelas, bahkan lebih terang dari
matahari diwaktu duhur. Beliau wafat pada hari jum'at tanggal sebelas, Rabi'ul
akhir 571 H. Umurnya sembilan puluh satu tahun. Makamnya dikampung Bebul Aroj,
Baghdad dan banyak dikunjungi orang dari berbagai manca negara. Semoga Allah mecurahkan keridlohan kepada beliau,
dan memberikan kemanfa'atan kepada kita semua sebab beliau, ya Allahkabulkan,
ya Allah kabulkan
اللهم
انْشُرْ نَفَحَاتِ الرِّضْوَانِ عَلَيْهِ
وَأَمِدَّنَا
بِلْأَسْرَارِ الَّتِىْ أَوْدَعْتَهَا لَدَيْهِ
Ya Allah,
Hamparkanlah bau harum keridhoan-Mu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar