Di dalam kitab
Washiyyatul Musthafa (wasiat Nabi kepada Sayidina Ali) di sebutkan :
يَا عَلِيُّ تَمَنَّى جِبْرِيْلُ أَنْ
يَكُوْنَ مِنْ بَنِى آدَمَ لِسَبْعٍ خِصَالٍ : اَلصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ مَعَ اْلإِمَامِ،
وَمُجَالَسَةِ اْلعُلَمَاءِ، وَعِيَادَةِ الْمَرِيْضِ، وَتَشْيِيْعِ الْجَنَازَةِ،
وَسَقِى اْلمَاءِ، وَالصُّلْحِ بَيْنَ اْلإِثْنَيْنِ، وَإِكْرَامِ الْجَارِ وَالْيَتِيْمِ،
فَاحْرِصْ عَلَى ذَلِكَ
Hai Ali,
Malaikat Jibril ingin manjadi manusia karena tujuh perkara, yaitu : Shalat
fardhu lima waktu bersama imam (berjamaah), berkumpul dengan para ulama,
menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, memberi minum orang yang kehausan,
mendamaikan dua orang yang berselisih, memuliakan tetangga dan anak yatim. Oleh
sebab itu, berusahalah mengamalkan amalan-amalan tersebut.
Dapat diartikan
bahwa amalan-amalan tersebut sangat besar pahala dan manfaatnya, sampai-sampai
Malaikat Jibril ingin melakukannya.
Good
BalasHapus