حَدَّثَنَا
أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُوْلُوْا وَعَلَيْكُمْ
Telah
menceritaakan kepada kami Anas bin Malik ra, ia berkata : Nabi saw bersabda :
Apabila orang-orang ahlul kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah
"wa'alaikum". (H. R. Bukhari no. 6257, Muslim no. 5780 dan lainnya)
عَنْ
أَنَسٍ أَنَّ أَصْحَابَ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوْا
لِلنَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ يُسَلِّمُوْنَ
عَلَيْنَا فَكَيْفَ نَرُدُّ عَلَيْهِمْ قَالَ قُوْلُوْا وَعَلَيْكُمْ.
Dari Anas,
bahwasanya para sahabat Nabi saw pernah bertanya kepada Nabi saw : Sesungguhnya
orang-orang ahlul kitab biasa mengucapkan salam kepada kami, bagaimana cara
menjawabnya? Beliau bersabda : Jawablah "Wa'alaikum". (H. R. Muslim
no. 5781, Abu Daud no. 5209 dan lainnya)
Berdasarkan
hadits di atas dapat disimpulkan bahwa apabila ada orang ahlul kitab (Nasrani
atau Yahudi) memberi salam kepada kita, maka kita harus menjawabnya, namun
cukup dengan mengucapkan "wa'alaikum" (dan atas kamu) saja.
Ini adalah pendapat yang dijadikan pegangan oleh jumhur (kebanyakan) ulama.
Akan tetapi
kiranya perlu juga kita ketahui, bahwa Ibnu Abbas ra sahabat Nabi yang
betul-betul mendalami tafsir Al-Qur'an sehingga populer dengan gelar Turjumatul
Qur'an, tidak sependapat dengan pendapat jumhur ulama di atas tadi.
وَأَخْرَجَ
ابْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَاْلبُخَارِيُّ فِي اِلأَدَبِ الْمُفْرَدِ وَابْنُ جَرِيْرٍ
وَابْنُ الْمُنْذِرِ وَابْنُ أَبِيْ حَاتِمٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : مَنْ سَلَّمَ
عَلَيْكَ مِنْ خَلْقِ اللهِ فَارْدُدْ عَلَيْهِ وَإِنْ كَانَ يَهُوْدِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا
أَوْ مَجُوْسِيًّا ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ يَقُوْلُ
وَإِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوْهَا
وَإِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوْهَا
Imam Ibnu
Abi Syaibah, Imam Bukhari dalam kitabnya "Al-Adabul Mufrad", Imam
Ibnu Jarir, Iman Ibnul Mundzir dan Imam Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari
Ibnu Abbas, beliau berkata : Bila makhluk Allah memberi salam kepadamu, maka
kamu harus menjawab salamnya, walaupun dia termasuk orang Yahudi, orang Nasrani
atau orang Majusi. Demikian itu karena Allah telah berfirman : Apabila kamu
dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang
lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). (Q.S. 4 An Nisaa' 86). (Kitab Fathul
Qodir - Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy-Syaukani juz, 1 halaman, 745)
Penghormatan
dalam Islam adalah dengan mengucapkan "Assalamu 'alaikum" (keselamatan
atas kamu)
Seorang
Mujtahid Fatwa dalam madzhab Syafi'i yang bernama Imam Nawawi dalam kitabnya
syarhu An-Nawawi alaa muslim mengatakan berikut ini :
وَقَالَ
بَعْضُ أَصْحَابِنَا : يَجُوْزُ أَنْ يَقُوْلَ فِي الرَّدِّ عَلَيْهِمْ :
وَعَلَيْكُمْ السَّلَامُ، وَلَكِنْ لَا يَقُوْلُ : وَرَحْمَةُ اللهِ
Dan
sebagian sahabat-sahabat kami telah berkata : Boleh hukumnya menjawab salam
mereka (ahlul kitab) dengan mengucapkan "Wa'alaikumussalaam" akan
tetapi tidak boleh mengucapkan "Warahmatullaah".
Bila
perkumpulan (majlis itu) berkumpul dari berbagai agama, maka kita boleh
mengucapkan salam sebagai mana ucapan salam pada kebanyakan orang Islam.
عَنْ
عُرْوَةَ أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَرَّ بِمَجْلِسٍ وَفِيْهِ أَخْلاَطٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْيَهُوْدِ
فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ.
Dari
Urwah, bahwasanya Usamah bin Zaid mengabarkannya : Bahwa Nabi saw lewat di
suatu majlis yang didalamnya terdapat kaum muslimin dan Yahudi, lalu beliau
memberi salam kepada mereka. (H. R. Tirmidzi no. 2920, terdapat pula di riwayat
Bukhari dan Muslim dengan hadits yang panjang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar