وَعَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلغُ أَوْ فَيُسْبِغُ الْوُضُوْءَ ثُمَّ قَالَ :
أَشْهَدُ أنْ لَّا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأشْهَدُ أنَّ
مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ
الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ . وَزَادَ
التِّرْمِذِيُّ : اَللهم اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ
الْمُتَطَهِّرِيْنَ.
Dari Umar bin Khaththab ra.
Dari Nabi saw. Beliau bersabda: Tidaklah salah seorang diantara kamu berwudhu
dengan sempurna, lalu membaca: ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOH, WAHDAHUU LAA
SYARIIKA LAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA ROSUULUH, kecuali
dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan, sehingga ia masuk dari pintu
mana saja yang ia kehendaki.
Diriwayatkan Muslim. Dan Tirmidzi menambahkan: ALLOOHUMMAJ’ALNII MINAT
TAWWAABIINA WAJ’ALNII MINAL MUTATHOH HIRIIN. (Riyadush shalihin hal. 294)
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَامِنْ عَبْدٍ وَلَا امْرَأَةٍ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ اْلوُضُوْءَ، ثُمَّ قَرَأَ
بَعْدَهُ :( إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ)
إِلٰى آخِرِهَا، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ تَعَالٰى بِكُلِّ حَرْفٍ مِنْهَا مِائَةَ
دَرَجَةٍ، وَخَلَقَ اللهُ تَعَالٰى مِنْ كُلِّ قَطْرَةٍ قَطَرَتْ مِنْ وُضُوْئِهِ
مَلَكًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ إِلٰى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ
Dari Abu Hurairah ra bahwa ia
berkata, Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seorang hamba ataupun wanita yang
berwudhu lalu ia membaguskan wudhunya, kemudian membaca (INNAA ANZALNAAHU FII
LAILATIL QODR) sampai akhirnya, kecuali Allah Ta'ala memberi dia setiap huruf seratus
derajat, dan Allah Ta'ala memciptakan dari setiap tetes yang menetes dari
wudhunya seorang malaikat yang memintakan ampun untuk dia sampai hari kiamat.
(Tankihul Qoul Al-Hatsits, syarah lubabul hadits hal.38)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar