Diriwayatkan
dari Syekh Ibrahim bin Adham, sesungguhnya dirinya pernah di Mekkah membeli
kurma dari seseorang, lalu ada dua biji kurma jatuh di tanah di dekat kakinya.
Dia menyangka, bahwa dua kurma itu termasuk yang ia belinya, tanpa pikir
panjang dia lalu memakannya. Kemudian dia pergi ke masjid Al-Aqsha di kota
Baitul Maqdis, lalu masuk ke Qubbatus Shahroh dan menyepi di sana. Sedangkan di
tempat itu ada peraturan, siapa saja yang di tempat ini harus keluar mulai
malam menjelang tiba, karena malaikat akan masuk dan beribadah sepanjang malam.
Penjaga tempat ini, sesudah Ashar berusaha menghalau setiap orang yang di
dalamnya, agar keluar. Tetapi Ibrahim bi Adham bersembunyi.
Lalu
pintu Qubbatus Shahron ditutup. Para malaikat mulai berdatangan dan masuk.
Ketika masuk mereka berkata, di sini ada manusia, malaikat yang lainnya
menyahut : Ya ada, yaitu Ibrahim bin Adham, seorang ahli ibadah dari Khurosan.
Yang lainpun menjawab, ya benar. Malaikat menyahut, oh ... darinya ada amal
naik ke langit dan diterima tiap hari itu, lalu ada suara yang menyahut, ya...
hanya saja ibadahnya itu berhenti sejak satu tahun ini dan selama ini doanya
tidak dikabulkan, gara-gara dua biji buah kurma. Semalam suntuk para malaikat
tersebut beribadah kepada Allah swt hingga fajar.
Penjaga
tempat suci ini lalu datang dan membuka pintunya. Ibrahim bin Adham lalu keluar
dan pergi menuju kota Mekkah dan langsung menuju toko tempat ia membeli kurma
beberapa tahun yang lalu. Dia mendapati seorang pemuda di toko itu, dan berkata
kepadanya : Tahun lalu di tempat ini ada orang tua menjual kurma. Pemuda itu
menjawab : ya ... ia adalah ayah saya dan beliau sudah meninggal. Lalu Ibrahim
bin Adham bercerita tentang pengalamannya yang berkaitan denga dua biji buah
kurma.
Pemuda
itu berkata : Saya menghalalkan bagianku. Tapi selain aku, ahli waris ayah itu
masih ada, yaitu satu saudaraku perempuan dan ibu. Ibrahim berusaha menjumpai
mereka dan minta kehalalan bagian mereka dalam dua kurma tersebut. maka
keduanya menghalalkannya juga.
Syekh
Ibrahim bin Adham lalu berangkat ke kota Baitul Maqdis dan masuk ke Qubbatus
Shahroh itu dan seperti biasanya. Menjelang malam hari para malaikat mulai
berdatangan, mereka berkata kepada yang lain : Ini Ibrahim bin Adham,
amal-amalnya ditangguhkan dan doanya tidak dikabulkan sejak setahun, tetapi
setelah ia membereskan urusan dua biji buah kurma yang dimakannya tanpa sengaja
itu, maka amal-amalnya diterima, doa-doanya dikabulkan, dan Allah swt
mengembalikannya pada derajatnya semula.
Ibrahim
bin Adham mendengar ucapan itu menangis karena gembira. Ia kemudian tidak
makan, kecuali sekali dalam seminggu dengan makanan yang halal. (Kitab
An-Nawadir, Ahmad Syihabudin bin Salamah Al-Qalyubiy, halaman 36-37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar