Di bawah ini beberapa hadits mengenai adab (tata krama) tingkah
laku dan perawatan tubuh:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ لَعَنَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ وَالْوَاشِمَةَ
وَالْمُسْتَوْشِمَةَ
Dari Ibnu Umar ra, dia berkata; Nabi saw, melaknat orang yang
menyambung rambutnya dan yang minta disambung rambutnya, dan orang yang mentato
dan orang yang minta ditato. (H. R. Bukhari no. 5937)
عَنْ
عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللهِ لَعَنَ اللهُ الْوَاشِمَاتِ ، وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ
، وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ ، الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللهِ
تَعَالَى ، مَالِى لاَ أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَ النَّبِىُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهْوَ فِى كِتَابِ اللهِ ( وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُوْلُ
فَخُذُوْهُ )
Dari Alqomah dari Abdullah, Semoga Allah melaknat wanita membuat
tato (dikulitnya) dan yang minta dibuatkan tato. Wanita yang mencukur bulu
alisnya (atau yang mencukur sebagiannya agar tampak cantik), wanita yang
meregangkan sedikit gigi-giginya supaya tambah indah, yang mengubah terhadap
ciptaan Allah. Mengapakah aku tidak melaknat kepada orang yang dilaknat oleh Nabi
saw, dan hal tersebut terdapat dalam kitabullah: Apa yang diberikan oleh Rosul,
ambillah. (H. R. Bukhari no. 5931 dan Muslim no. 5695)
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَنْتِفُوا
الشَّيْبَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِي الْإِسْلَامِ قَالَ عَنْ
سُفْيَانَ إِلَّا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَقَالَ فِي حَدِيثِ
يَحْيَى إِلَّا كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
Rasulullah saw, bersabda: Janganlah kalian mencabut uban, tidaklah
seorang muslim tumbuh uban padanya dalam Islam -disebutkan oleh Sufyan dalam
riwayatnya- Kecuali ia akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat. Dalam
riwayat lain (oleh Yahya) disebutkan, Kecuali dengannya Allah akan menuliskan
satu kebaikan dan dihapuskan darinya satu dosa." (H. R. Abu Daud no. 4202)
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ أُتِىَ بِأَبِى قُحَافَةَ
يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ وَرَأْسُهُ وَلِحْيَتُهُ كَالثَّغَامَةِ بَيَاضًا فَقَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيِّرُوا هَذَا بِشَىْءٍ
وَاجْتَنِبُوا السَّوَادَ .
Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata : Abu Quhafah - ayah Abu Bakar
Ash-shiddiq ra, didatangkan kepada Rasululllah saw, pada hari pembukaan kota
Mekah, sedang kepala dan jenggotnya seperti bungah matahari karena amat putih.
Lantas Rasulullah saw, bersabda: Ubahlah ini (semirlah), tapi jangan
menggunakan semir hitam” (H. R. Muslim no. 5631)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
رَأَى صَبِيًّا قَدْ حُلِقَ بَعْضُ شَعْرِهِ وَتُرِكَ بَعْضُهُ فَنَهَاهُمْ عَنْ
ذَلِكَ وَقَالَ اِحْلِقُوهُ كُلَّهُ أَوِ
اتْرُكُوْهُ كُلَّهُ.
Dari Ibnu Umar ra, berkata : Bahwa Nabi saw, melihat anak kecil
yang sebagian kepalanya dicukur dan sebagian yang lain dibiarkan, lalu beliau
melarang mereka (para sahabat), untuk berbuat begitu, beliau bersabda: Cukurlah
seluruh rambut kepala atau biarkan (jangan dicukur sama sekali). (H. R. Abu
Daud no. 4197)
عَنْ
عَلِيٍّ نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَحْلِقَ الْمَرْأَةُ رَأْسَهَا
Dari Ali, ia berkata : Rasulullah saw, melarang bagi seorang
perempuan untuk mencukur rambut kepalanya. (H. R. An-Nasa'i no. 5064)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ لَعَنَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُخَنَّثِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ
وَالْمُتَرَجِّلَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَقَالَ أَخْرِجُوهُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ
وَأَخْرَجَ فُلَانًا وَأَخْرَجَ عُمَرُ فُلَانًا
Dari Ibnu Abbas ra, mengatakan, Nabi saw, melaknat laki-laki yang
menyerupai (berpakaian seperti) wanita (waria) dan perempuan yang menyerupai
(berpakaian seperti) laki-laki, dan beliau mengatakan: Usirlah mereka dari
rumah-rumah kalian, lalu beliau mengusir si fulan dan Umar mengusir fulan. (H.
R. Bukhari no. 6834)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ
اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْهَكُوا
الشَّوَارِبَ، وَأَعْفُوا اللِّحَى
Dari Ibnu Umar ra, katanya Rasulullah saw bersabda : Potonglah
kumis dan panjangkan jenggot. (H. R. Bukhari no. 5893)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar