Salah satu cara untuk menghidupkan malam nisfu Sya'ban adalah :
Setelah shalat maghrib membaca surat
yasin sebanyak 3 kali dengan niat yang berbeda pada setiap pembacaannya. Niat
pertama, memohon agar kita dipanjangkan umur untuk beribadah kepada Allah. Niat
kedua, memohon agar kita diberi rezeki yang banyak dan halal sebagai bekal
beribadah kepada Allah. Niat ketiga, memohon agar kita dikuatkan iman.
Syaikh Zakariya Al-Anshari
mengatakan dalam kitabnya :
وَأَمَّا قِرَاءَةُ سُوْرَةِ يس
لَيْلَتَهَا بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَالدُعَاءِ الْمَشْهُوْرِ فَمِنْ تَرْتِيْبِ
بَعْضِ أهْلِ الصَّلاَحِ مِنْ عِنْدِ نَفْسِهِ قِيْلَ هُوَ الْبُوْنِى وَلَا
بَأْسَ بِمِثْلِ ذَلِكَ.
Dan adapun
pembacaan surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban setelah Maghrib dan doa yang
masyhur merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al Buni, dan hal itu
bukanlah suatu hal yang buruk. ( Asna Al-Mathalib Syarh Rawdh Al-Thalib, Juz I,
halaman 343) -
(مَسْئَلَةٌ) حَدِيْثُ يس لِمَا قُرِئَتْ لَهُ لاَ أَصْلَ لَهُ
وَلَمْ أَرَ مَنْ عَبَّرَ بِأَنَّهُ مَوْضُوْعٌ فَيَحْتَمِلُ أنَهُ لاَ أصْلَ لَهُ
فِى الصِّحَّةِ وَالَّذِىْ أعْتَقِدُهُ جَوَازُ رِوَايَتِهِ بِصِيْغَةِ
التَّمْرِيْضِ نَحْوُ بَلَغَنَا كَمَا يَفْعَلُهُ أصْحَابُ الشَّيْخِ اِسْمَعيِلَ
اْلَجْبَرِتى اهـ.
Hadits
yang berbunyi : Surat Yasin dapat dibaca sesuai dengan niat tujuannya merupakan
hadis yang tidak ada dasarnya, tetapi saya tidak menemui ulama yang
mengatakannya sebagai hadis palsu. Bisa jadi yang dimaksud adalah hadis
tersebut tidak shahih. Saya meyakini bahwa boleh meriwayatkan hadis tersebut
dengan redaksi riwayat yang tidak tegas, seperti telah sampai pada kami
sebagaimana yang dilakukan oleh murid-murid Syeikh Ismail Al-Jabraty dari
Yaman. (Talkhish Fatawa Ibnu Ziyad, halaman 301)
Kemudian dilanjutkan membaca doa nisfu Sya'ban berikut ini :
اَللهم
يَا ذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ،
يَاذَا الْطَّوْلِ وَاْلإِ نْعَامِ لآ إِلَهَ إِلاَّ اَنْتَ ظَهَرَ اللاَّجِيْنَ
وَجَارَالْمُسْتَجِيْريْنَ وَ أَمَانَ الْخَا ئِفِيْنَ، اللهم إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ
أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًّا
عَلَيَّ فِيْ الرِّزْقِ فَامْحُ اللهم بِفَضْلِكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ
شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وطَرْدِيْ وَقْتِتَارَ رِزْقِيْ وَ أَثْبِتْـنِيْ
عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ
فَإِ نَّكَ قُلْتَ وَقَوْ لُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمَنَزَّلِ عَلَى
لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُوْ
اللهُ مَايَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ إِ لَهِيْ بِالتَّجَلِّى
اْلأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِشَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ
يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍحَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ إِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ
الْبَلاَءِ مَاأَعْلَمُ وَمَا لاَ أَعْلَمُ وَمَا أَ نْتَ بِهِ أَعْلَمُ وأَ نْتَ
عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Ya Allah, wahai Dzat yang
memiliki anugerah dan engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang memiliki
keagungan dan kemuliaan, wahai Dzat yang memiliki kekayaan dan kenikmatan.
Tiada Tuhan melainkan Engkau, engkaulah penolong para pengungsi, pelindung
orang-orang yang mencari perlindungan dan pemberi keamanan kepada orang-orang
yang ketakutan. Ya
Allah, Jika Engkau telah menulis aku disisi Engkau di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau
terhalang atau tertolak atau sempit dalam rezekiku, maka hapuskanlah. Ya Allah, dengan anugerah Engkau, dalam ummil
kitab celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezekiku dan
tetapkanlah aku di sisi Engkau dalam Ummil Kitab sebagai orang yang beruntung,
memperoleh rezeki dan taufiq dalam melakukan kebajikan. Karena sesungguhnya
Engkau telah berfirman dan firman-Mu adalah benar didalam Kitab-Mu yang telah
diturunkan atas lisan Nabi-Mu yang terutus. Allah menghapus apa yang Dia
kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki dan di sisi-Nyalah Ummil Kitab
(Lauh mahfudz). Wahai
Tuhanku, dengan kenyataan yang agung pada malam pertengahan bulan Sya’ban
segala perkara yang ditetapkan dibedakan, hapuskanlah dari saya bencana, baik
yang saya ketahui dan yang belum saya ketahui. Engkaulah yang mengetahui segala
sesuatu yang tersembunyi. dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang maha mengasih.
Semoga Allah selalu melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad, dan atas keluarga dan para shahabat beliau, Segala puji bagi Allah,
Tuhan seru sekalian alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar