Orang-orang
yang berhak menerima zakat hanya mereka yang telah ditentukan Allah swt dalam
Al-Qur'an. Mereka itu terdiri dali 8 golongan :
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللهِ وَاللهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah
untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan,
sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana. (Q.S. 9 At Taubah 60)
Dan
orang-orang yang tidak berhak menerima zakat ada 5 golongan, yaitu :
1.
Orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لاَ تَحِلُّ الصَّدَقَةُ لِغَنِىٍّ وَلاَ لِذِى مِرَّةٍ سَوِىٍّ
Dari Abdullah bin Umar, dari Rasulullah saw berliau bersabda :
Tidak halal shadaqah (zakat) bagi orang
kaya dan yang mempunyai kekuatan tenaga. (H. R. Abu Daud no. 1636, Nasa'i no.
2596 dan lainnya)
2.
Hamba sahaya, kerena mereka mendapat nafkah dari tuan mereka
3.
Keturunan Rasulullah
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ أَخَذَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِىٍّ
تَمْرَةً مِنْ تَمْرِ الصَّدَقَةِ فَجَعَلَهَا فِى فِيْهِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كِخْ كِخْ إِرْمِ بِهَا أَمَا عَلِمْتَ أَنَّا
لاَ نَأْكُلُ الصَّدَقَةَ
Dari Abu
Hurairah, ia berkata : Hasan bin Ali (cucu Rasulullah) telah mengambil sebuah
kurma dari kurma zakat, lantas dimasukkan ke mulutnya. Maka Rasulullah saw
bersabda : Jijik, jijik, buanglah kurma itu. Tidak tahukah kamu bahwa kita
(keturunan Muhammad) tidak boleh memakan harta shadaqah (zakat). (H. R. Muslim
no. 2522)
4. Orang yang dalam tanggungan yang
berzakat, artinya orang yang berzakat tidak boleh memberikan zakatnya kepada
orang yang dalam tanggungannya dengan nama fakir atau miskin, sedangkan mereka
mendapat nafkah yang mencukupi. Tetapi dengan nama lain, seperti nama pengurus
zakat atau (gharim) berhutang tidak ada halangan.
5.
Orang yang tidak beragama Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar