Shalat jenazah itu mempunyai banyak
manfaat, baik yang shalat maupun jenazah yang dishalati, sampai-sampai di
masjidil haram dan masjid nabawi hampir-hampir bisa dipastikan setiap selesai
shalat maktubah (wajib), dilaksanakan
juga shalat jenazah.
Bagi yang shalat mempunyai manfaat,
sebagai mana hadits nabi saw :
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ شَهِدَ
الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيْرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى
تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ. قِيْلَ وَمَا الْقِيْرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ
الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيْمَيْنِ
Bahwasanya Abu Hurairah berkata,
Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang mengurus jenazah sehingga ia
melakukan shalat atas jenazah itu, maka ia akan mendapatkan pahala satu qirat,
dan barang siapa yang mengurus jenazah hingga dikuburkan, ia mendapat pahala
dua qirat. Ditanyakan : Berapakan dua qirat itu? Beliau menjawab : Menyamai dua
gunung yang besar. (H. R. Muslim no. 2242)
Bagi jenazah yang dishalati mempunyai
manfaat, sebagai mana hadits Nabi saw :
عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ مَا مِنْ مَيِّتٍ يُصَلِّى عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ يَبْلُغُوْنَ
مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُوْنَ لَهُ إِلاَّ شُفِّعُوْا فِيْهِ
Dari Aisyah dari
Nabi saw bersabda : Setiap mayat yang dishalati oleh kaum muslimin yang
berjumlah seratus lebih, di mana seluruhnya memberikan syafaat (doa) kepadanya,
maka syafaat mereka itu diterima (oleh Allah). (H. R. Muslim no. 2241)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ فَيَقُوْمُ عَلَى
جَنَازَتِهِ أَرْبَعُوْنَ رَجُلًا لاَ يُشْرِكُوْنَ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ
شَفَّعَهُمُ اللهُ فِيْهِ
Dari Ibnu Abbas
berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Setiap laki-laki muslim yang
meninggal dunia, lantas empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu, melakukan shalat kepadanya, maka Allah akan menerima syafaat (doa)
mereka untuk mayat itu. (H. R.Muslim no. 2242)
عَنْ مَرْثَدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْيَزَنِىِّ قَالَ كَانَ مَالِكُ
بْنُ هُبَيْرَةَ إِذَا صَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ فَتَقَالَّ النَّاسَ عَلَيْهَا
جَزَّأَهُمْ ثَلاَثَةَ أَجْزَاءٍ ثُمَّ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ ثَلاَثَةُ صُفُوْفٍ فَقَدْ أَوْجَبَ
Dari Martsad bin
Abdillah Al-Yazaniyyi berkata : Malik bin Hubairah bila menshalati jenazah sedang
orang-orang sedikit, maka beliau membariskan dengan tiga barisan. Kemudian
beliau berkata : Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang dishalati dengan
tiga barisan, maka wajib (masuk surga). (H. R. Tirmidzi no. 1045, Abu Daud no.
3168)
Saking pentingnya shalat jenazah,
sampai-sampai Rasulullah saw menshalati jenazah setelah dimakamkan :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ - أَوْ شَابًّا -
فَفَقَدَهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا -
أَوْ عَنْهُ - فَقَالُوْا مَاتَ. قَالَ أَفَلاَ كُنْتُمْ آذَنْتُمُوْنِى. قَالَ
فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوْا أَمْرَهَا - أَوْ أَمْرَهُ - فَقَالَ دُلُّوْنِى عَلَى
قَبْرِهِ. فَدَلُّوْهُ فَصَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذِهِ الْقُبُوْرَ
مَمْلُوْءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا وَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَوِّرُهَا
لَهُمْ بِصَلاَتِى
Dari Abu Hurairah bahwa seorang wanita berkulit hitam
atau seorang pemuda biasanya menyapu Masjid. Suatu ketika Rasulullah saw
kehilangan orang itu, sehingga beliau pun menanyakannya. Para sahabat menjawab,
Orang itu telah meninggal. Beliau bersabda: Kenapa kalian tidak memberitahukan
kepadaku? Sepertinya mereka menganggap remeh urusan kematiannya. Beliau pun
bersabda: Tunjukkanlah kepadaku di mana letak kuburannya. Maka para sahabat pun
menunjukkan kuburannya, dan akhirnya beliau menshalati di atas kuburnya.
Setelah itu, beliau bersabda: Sesungguhnya kuburan-kuburan ini telah dipenuhi
kegelapan bagi penghuninya. Dan Allah benar-benar akan memberikan mereka cahaya
karena shalat yang aku kerjakan atas mereka. (H. R. Muslim no. 2259, Bukhari
no. 456)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar