عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
أَنْفَقَتْ الْمَرْأَةُ مِنْ طَعَامِ بَيْتِهَا غَيْرَ مُفْسِدَةٍ كَانَ لَهَا
أَجْرُهَا بِمَا أَنْفَقَتْ وَلِزَوْجِهَا بِمَا كَسَبَ وَلِلْخَازِنِ مِثْلُ
ذَلِكَ لَا يَنْقُصُ بَعْضُهُمْ أَجْرَ بَعْضٍ شَيْئًا
Dari
Aisyah rah berkata; Nabi saw bersabda: Jika seorang isteri menginfaqkan
(bershadaqah) makanan keluarganya yang tujuannya bukan mencari kerusakan maka
baginya pahala dari apa yang diinfaqkan itu dan begitu juga pahala bagi
suaminya dari harta hasil usahanya itu. Dan begitu juga seorang penjaga gudang
akan mendapatkan pahala tanpa dikurangi sedikitpun pahala masing-masingnya. (H.
R. Bukhari no. 2065)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar