Rebo Wekasan adalah
sebutan hari Rabu terahir di bulan Shafar. Seorang muslim harus memandang bahwa
bulan Shafar itu sama dengan bulan yang lainnya dalam arti, sama-sama tidak
sial atau tidak turun bala' sebagai mana yang sering kita dengar. Dalam hadits
disebutkan :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ
اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ عَدْوَى، وَلاَ
طِيَرَةَ، وَلاَ هَامَةَ، وَلاَ صَفَرَ
Dari Abu Hurairah
ra, dari Nabi saw beliau bersabda : Tidak ada penularan, tathayyur, kesialan
burung haamah, dan kesialan bulan Shafar. (H. R. Bukhari no. 5757, muslim no.
33 dan lainnya)
Imam Abu Daud
ketika mengomentari hadits yang berhubungan dengan bulan Shafar, dia mengatakan
:
سَمِعْتُ أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ يَسْتَشْئِمُونَ بِصَفَرَ
فَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ صَفَرَ
Aku mendengar
bahwasanya orang-orang Jahiliyah (dulu) memandang sial terhadap bulan Shafar, maka
Nabi saw bersabda : Tidak ada kesialan dalam bulan Shafar. (H. R. Abu Daud no.
3917)
Di bawah ini akan
kami ketengahkan pendapat para ulama yang ahli dalam bidangnya masing-masing :
1. Pendapat ulama
ahli tafsir
Seorang ulama ahli
tafsir dari Mesir, yaitu Imam Ahmad Mushthafa Al-Maraghi dalam kitabnya tafsir
Al-Maraghi Juz 27, halaman 78 :
وَمَا رُوِيَ مِنْ شُؤْمِ بَعْضِ اْلأَيَّامِ
فَلَا يَصِحُّ شَيْئٌ مِنْهُ
Apa yang
diriwayatkan (diceritakan) orang tentang adanya sebagian hari (seperti Rebo
Wekasan) yang membawa sial/bala', maka cerita itu tidak benar sama sekali.
2. Pendapat ulama
ahli hadits
Seorang ahli hadits
dari Damaskus, Suriah yaitu Imam Ismail Muhammad Al-'Ajaluni Asy-Syafi'i, dalam
kitabnya Kasyful Khafa Wamuzilul Ilbas 'Ammasytahara Minal Ahadits 'Ala
Al-Sinatin Nas, Juz I, halaman 13, setelah panjang lebar menerangkan bulan
Shafar dan hari Rabu yang ada di dalamnya (Rebo Wekasan) berkesimpulan sebagai berikut
:
أَنَّ تَوَقَّى
يَوْمِ اْلأَرْبِعَاءِ عَلَى وَجْهِ الطِّيَرَةِ وَظَنِّ اعْتِقَادِ اْلمُنَجِّمِيْنَ
حَرَامٌ شَدِيْدُ التَّحْرِيْمِ
Merasa takut
(dengan adanya) hari Rabu (di akhir bulan Shafar) dengan cara tathayyur dan
mempunyai dugaan seperti akidah ahli nujum, maka hukumnya sangat haram.
3. Pendapat ulama
ahli sosiologi
Seorang sosiolog
Islam, yaitu Imam Muhammad Salim Al-Baihani dalam kitabnya Ishlahul Mujtama'
(memperbaiki keadaan masyarakat), pada halaman 27, beliau membahas bulan Shafar
dan Rebo Wekasan ini dengan panjang lebar (namun kami ringkas agar lebih jelas)
sebagai berikut :
وَيَرْوِى
الَّذِيْنَ لَايَعْرِفُوْنَ قُدَاسَةَ اْلإِسَلَامِ أَحَادِيْثَ مَكْذُوْبَةً فِى
شُؤْمِ صَفَرٍ، وَإِنَّ اللهَ يُنَزِّلُ فِيْهِ مِنَ الْبَلَاءِ خَمْسَةَ أَضْعَافٍ
مَايُنَزِّلُهُ فِى غَيْرِهِ مِنَ الشُّهُوْرِ، وَفِى اْلأَرْبِعَاءِ اْلأَخِيْرِ
مِنْهُ، يَكْتُبُوْنَ التَّعَاوِيْذَ فِى اْلأَوَانِى الَّتِيْ يَشْرَبُوْنَ بِهَا
وَلَا يُسَافِرُوْنَ وَلَا يَتَزَوَّجُوْنَ فِى صَفَرٍ، وَيَكْذِبُوْنَ عَلَى النَّبِىِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَوْلِهِمْ : آخَرُ أَرْبِعَاءَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ يَوْمُ نَحْسٍ
مُسْتَمِرٍّ، وَهُوَ مَوْضُوْعٌ
Dan orang-orang
yang tidak mengerti akan kesucian agama Islam, meriwayatkan hadits-hadits bohong
(palsu) yang berkaitan dengan kesialan bulan Shafar. Dan (mererka berkata)
bahwasanya Allah menurunkan bala' dalam bulan Shafar tersebut lima kali lipat
yang tidak Allah turunkan di bulan lainnya, dan pada hari Rabu terahir dari
bulan itu (Rebo Wekasan), mereka menulis azimat-azimat/tangkal-tangkal di dalam
bejana yang kemudian mereka minum airnya, dan di bulan Shafar itu mereka enggan
bepergian dan mengadakan pernikahan, dan mereka berdusta kepada Nabi Muhammad
saw dengan ucapannya : Hari Rabu terahir di setiap bulan Shafar adalah hari
naas/sial yang terus-menerus, padahal (setelah hadits tersebut diteliti)
ternyata hadits maudhu' (palsu).
Namun tidak ada salahnya
kalau kita isi malam Rebo Wekasan dengan acara-acara yang tidak bertentangan
dengan syariat, seperti mengadakan pengajian umum, istighatsah, shalawatan,
qiyamul lail sendiri-sendiri atau berjamaah di masjid, atau hal-hal lain yang
bermanfaat bagi diri sendiri atau masyarakat disekitar kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar