قَالَتِ
الرُّبَيِّعُ بِنْتُ مُعَوِّذِ بْنِ عَفْرَاءَ جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلَ حِيْنَ بُنِيَ عَلَيَّ فَجَلَسَ عَلَى
فِرَاشِيْ كَمَجْلِسِكَ مِنِّيْ فَجَعَلَتْ جُوَيْرِيَاتٌ لَنَا يَضْرِبْنَ
بِالدُّفِّ وَيَنْدُبْنَ مَنْ قُتِلَ مِنْ آبَائِي يَوْمَ بَدْرٍ إِذْ قَالَتْ
إِحْدَاهُنَّ وَفِيْنَا نَبِيٌّ يَعْلَمُ مَا فِي غَدٍ فَقَالَ دَعِي هَذِهِ وَقُوْلِي
بِالَّذِي كُنْتِ تَقُوْلِيْنَ
Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz bin Afran
berkata; suatu ketika, Nabi saw dan masuk saat aku membangun mahligai rumah
tangga (menikah). Lalu beliau duduk di atas kasurku, sebagaimana posisi dudukmu
dariku. Kemudian para budak-budak wanita pun memukul rebana dan mengenang
keistimewaan-keistimewaan prajurit yang gugur pada saat perang Badar. Lalu
salah seorang dari mereka pun berkata, Dan di tengah-tengah kita ada seorang
Nabi, yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari. Maka beliau bersabda:
Tinggalkanlah ungkapan ini, dan katakanlah apa yang ingin kamu katakan. (H. R.
Bukhari no. 5147)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar