Memberi kelonggaran bagi orang
yang berhutang kepada kita, maka kita akan mendapat berapa kemudahan, di
antaranya adalah :
عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَنَّهُ
سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهِ
تَجَاوَزُوْا عَنْهُ لَعَلَّ اللهَ أَنْ
يَتَجَاوَزَ عَنَّا فَتَجَاوَزَ اللهُ عَنْهُ
Dari Ubaidullah bin Abdullah
bahwa dia mendengar Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda: Ada seorang
pedagang yang memberi pinjaman kepada manusia sehingga jika ia melihat mereka
dalam kesulitan dia berkata, kepada para pembantunya: Berilah dia tempo hingga
mendapatkan kemudahan semoga Allah memudahkan urusan kita. Maka kemudianAllah
memudahkan urusan pedagang tersebut. (H. R. Bukhari no. 2078)
عَنْ
حُذَيْفَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ مَاتَ رَجُلٌ ، فَقِيْلَ
لَهُ قَالَ كُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ ، فَأَتَجَوَّزُ عَنِ الْمُوْسِرِ، وَأُخَفِّفُ
عَنِ الْمُعْسِرِ ، فَغُفِرَ لَهُ
Dari Hudzaifah ra berkata,
aku mendengar Nabi saw bersabda: Ada seorang yang mati lalu ia ditanya, dan
menjawab; Aku pernah berjual beli dengan banyak orang, aku menagih orang-orang
yang dalam kelonggaran saja, dan meringankan siapa yang sedang kesulitan. Maka
orang itu diampuni dosanya. (H. R. Bukhari no. 2391)
عَنْ
سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ مِثْلَيْهِ
صَدَقَةٌ. قَالَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ صَدَقَةٌ قَبْلَ أَنْ يَحِلَّ الدَّيْنُ
فَإِذَا حَلَّ الدَّيْنُ فَأَنْظَرَهُ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ مِثْلَيْهِ صَدَقَةٌ
Dari Sulaiman bin Buraidah
dari ayahnya berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang
menangguhkan pembayaran hutang bagi orang yang melarat maka pada tiap hari akan
mendapat pahala sedekah sebanyak
hutangnya sebelum waktu pembayaran tiba. Namun bila waktu pembayaran telah
tiba, dan masih ditangguhkan lagi waktunya maka akan mendapat pahala sedekah
dua kali dari banyaknya hutang tersebut untuk setiap harinya. (H. R. Ahmad no.
23748)
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ لَهُ أَظَلَّهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ
Dari Abu Hurairah ia berkata,
Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang menangguhkan pembayaran hutang bagi
orang yang melarat atau membebaskannya maka Allah akan memberikan naungan
kepadanya pada hari kiamat di bawah naungan Arsy-Nya yang pada hari tidak ada
naungan kecuali naungan-Nya. (H. R.
Tirmidzi no. 1354, Muslim no. 7704)
Dianjurkan memberi tambahan
(hadiah) bila membayar hutang
عَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ فِى الْمَسْجِدِ قَالَ مِسْعَرٌ
أُرَاهُ قَالَ ضُحًى فَقَالَ صَلِّ رَكْعَتَيْنِ. وَكَانَ لِى عَلَيْهِ دَيْنٌ
فَقَضَانِى وَزَادَنِى
Dari Jabir bin Abdullah
berkata: Aku menemui Nabi saw saat beliau berada di masjid. Mis'ar berkata: Aku
menduga dia berkata, saat waktu dhuha. Berkata, Jabir bin Abdullah: Beliau mengerjakan
shalat dua rakaat. Ketika itu Beliau mempunyai hutang kepadaku. Maka Beliau
membayarnya dan memberi tambahan kepadaku. (H. R. Bukhari no. 443)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar