Sangat banyak hadits tentang
anjuran membaca surat
Yasin, di bawah ini kami nukilkan beberapa hadits dan pendapat ulama.
عَنْ
مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِقْرَءُوْا
يس عَلَى مَوْتَاكُمْ
Dari Ma'qil bin Yasar ia
berkata, Nabi saw bersabda : Bacakanlah Surat Yasin kepada orang yang meninggal
diantara kalian (H. R. Abu Daub no. 3123, Ibnu Majah no. 1515, Ahmad no. 20837,
Ibnu Hibban no. 3002 Hakim no. 2028, Baihaqi no. 6839 dan lainnya)
عَنْ جُنْدُبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ قَرَأَ يس فِى لَيْلَةٍ اِبْتَغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ
Dari Jundub ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Barang siapa
membaca surat Yasin di malam hari seraya mengharap rida Allah, maka ia diampuni (dosa-dosanya) (H.R. Ibnu Hibban no.
2574, Ad-Darimi no. 3478 dan lainnya)
عَنِ الْحَسَنِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ،
أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ وَمَنْ قَرَأَ
حم الَّتِي يُذْكَرُ فِيْهَا الدُّخَانُ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ أَصْبَحَ مَغْفُوْرًا لَهُ
Dari Hasan ia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata,
Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang membaca surat Yasin di malam hari,
maka di pagi harinya ia diampuni dan barang siapa membaca Haa Miim yang
didalamnya disebutkan Ad-Dukhan (surat Ad-Dukhan) pada malam Jum'at, maka di
pagi harinya ia diampuni. (H. R. Abu Ya'la no. 6224)
Mengenai hadits di atas Syaikh
Ibnu Katsir dalam kitabnya berkata:
إِسْنَادٌ
جَيِّدٌ
Sanad yang
bagus (baik). (Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Juz III, halaman 525)
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ دَاوَمَ عَلَى
قِرَاءَةِ يس كُلَّ لَيْلَةٍ ثُمَّ مَاتَ، مَاتَ شَهِيْدًا
Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah
saw bersabda : Barang siapa yang membiasakan membaca surat Yasin setiap malam kemudian ia
mati, maka ia mati dalam keadaan syahid” (H. R. Thabrani no. 7018)
حَدَّثَنَا
صَفْوَانُ حَدَّثَنِى الْمَشْيَخَةُ أَنَّهُمْ حَضَرُوْا عِنْدَ غُضَيْفِ بْنِ
الْحَارِثِ الثُّمَالِىِّ حِيْنَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ فَقَالَ هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ
يَقْرَأُ يس قَالَ فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِىُّ فَلَمَّا
بَلَغَ أَرْبَعِيْنَ مِنْهَا قُبِضَ. قَالَ وَكَانَ الْمَشْيَخَةُ يَقُوْلُوْنَ إِذَا
قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا. قَالَ صَفْوَانُ وَقَرَأَهَا
عِيْسَى بْنُ الْمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ
Telah menceritakan kepada kami
Shafwan, telah bercerita kepadaku para guru, bahwa mereka mendatangi Ghudhaif
bin Haris Ats-Tsumali ketika penyakitnya sangat parah. Lalu Shafwan berkata :
Adakah diantara kamu sekalian yang mau membacakan surat Yasin? Shaleh bin Syuraih As-Sakuni
yang membaca surat
Yasin. Setelah ia membaca 40 dari surat Yasin, Ghudhaif meninggal. Maka para
guru berkata : Jika surat Yasin dibacakan di
dekat orang yang sedang menghadapi ajalnya maka ia akan diringankan (keluarnya
ruh) dengan surat
Yasin tersebut. Shafwan berkata : (Begitu pula) Isa bin Mu'tamir membacakan surat Yasin di dekat Ibnu
Ma'bad. (H. R. Ahmad No 17432)
Syaikh Ibnu Katsir dalam
kitabnya mengarakan :
وَلِهَذَا
قَالَ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ مِنْ خَصَائِصِ هَذِهِ السُّوْرَةِ أَنَّهَا لاَ
تُقْرَأُ عِنْدَ أَمْرٍ عَسِيْرٍ إِلاَّ يَسَّرَهُ اللهُ. وَكَأَنَّ قِرَاءَتَهَا
عِنْدَ الْمَيِّتِ لِتُنْزَلَ الرَّحْمَةُ وَالْبَرَكَةُ وَلِيَسْهُلَ عَلَيْهِ
خُرُوْجُ الرُّوْحِ وَاللهُ أَعْلَمُ
Oleh karenanya sebagian ulama
berkata : Diantara keistimewaan surat
Yasin ini ialah tidak sekali-kali ia dibaca dalam suatu urusan yang sulit
melainkan Allah akan memudahkannya. Dan seakan-akan surat Yasin yang dibacakan untuk orang yang
sedang menghadapi ajalnya dimaksudkan untuk memohon agar rahmat dan berkah
diturunkan baginya, dan dimaksudkan agar ruhnya keluar dengan mudah. Hanya
Allah yang Maha Mengetahui.
Syaikh Ubnu Qayyim Al-Jauziyah,
penerus dari Syaikh Ibnu Taymiyah dalam kitabnya mengatakan :
أَخْبَرَنِي الْحَسَنُ بْنُ الْهَيْثَمِ
قَالَ سَمِعْتَ أَبَا بَكْرِ بْنِ الْأَطْرُوشَ ابْنِ بِنْتِ أَبِي نَصْرِ بْنِ التَّمَارِ
يَقُولُ كَانَ رَجُلٌ يَجِيءُ إِلَى قَبْرِ أُمِّهِ يَوْمَ الْجُمْعَةِ فَيَقْرَأُ
سُورَةَ يس فَجَاءَ فِي بَعْضِ أَيَّامِهِ فَقَرَأَ سُورَةَ يس ثُمَّ قَالَ اللهم
إِنْ كُنْتَ قَسَمْتَ لِهذِهِ السُّورَةَ ثَوَابًا فَاجْعَلْهُ فِي أَهْلِ
هذِهِ الْمَقَابِرِ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ الْجُمْعَةِ الَّتِي تَلِيهَا جَاءَتِ
امْرَأَةٌ فَقَالَتْ أَنْتَ فُلَانُ بْنُ فُلَانَةٍ قَالَ نَعَمْ قَالَتْ إِنَّ
بِنْتًا لِي مَاتَتْ فَرَأَيْتُهَا فِي النَّوْمِ جَالِسَةً عَلَى شَفِيرٍ
قَبْرِهَا فَقُلْتُ مَا أَجْلَسَكِ هَا هُنَا فَقَالَتْ إِنَ فُلَانَ بْنِ فُلَانَةٍ
جَاءَ إِلَى قَبْرِ أُمِّهِ فَقَرَأَ سُورَةَ يس وَجَعَلَ ثَوَابَهَا لِأَهْلِ
الْمَقَابِرِفَأَصَابَنَا مِنْ رَوْحِ ذلِكَ أَوْ غُفِرَ لَنَا أَوْ نَحْوَ ذلِكَ
Telah
menceritakan kepadaku Al-Hasan bin Haitsam, katanya : Aku mendengar Abu Bakar
bin Al-Athrusy bin abi Nashar bin Tamar berkata : Ada seorang lelaki datang ke
kubur ibunya pada hari jum’at, kemudian ia membaca surat
Yasin disitu. Maka ia (Abu Bakar) pun datang kekubur ibunya dan membaca surah Yasin,
kemudian ia berdo’a : Ya Allah ! Ya Tuhanku ! Kalau memang Engkau memberi pahala
lagi bagi orang yang membaca surat ini, maka jadikanlah pahala itu bagi sekalian
ahli kubur ini. Apabila tiba hari jum’at yang berikutnya, dia ditemui seorang
wanita. Wanita itu bertanya : Apakah
kau fulan anak si fulanah itu ? Jawab Abu Bakar : Ya ! Berkata
wanita itu lagi : Putriku telah meninggal dunia, lalu aku
bermimpikan dia datang duduk diatas kuburnya,
maka aku bertanya : Mengapa kau
duduk disini ? Jawabnya : Si
fulan anak fulanah itu telah datang ke kubur
ibunya seraya membacakan surat Yasin, dan dijadikan pahalanya untuk ahli kuburan
sekaliannya. Maka kami pun telah mendapat bahagian dari padanya, dan dosaku pun
telah diampunkan karenanya. (Kitab Ar-Ruh, Juz I, halaman 11)
Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab An-Najdi pendiri wahabi dalam kitabnya, ia mengatakan :
وَأَخْرَجَ سَعْدُ
الزَّنْجَانِي عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ مَرْفُوعًا مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ ثُمَّ
قَرَأَ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ وَأَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرِ
ثُمَّ قَالَ إِنِّي جَعَلْتُ ثَوَابَ مَا قَرَأْتُ مِنْ كَلَامِكَ لِأَهْلِ
الْمَقَابِرِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَانُوا شُفَعَاءَ لَهُ إِلَى
الله تعالى وَأَخْرَجَ عَبْدُ الْعَزِيزِ صَاحِبُ الْخَلاَلِ بِسَنَدِهِ عَنْ
أَنَسٍ مَرْفُوعًا مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ فَقَرَأَ سُورَةَ يس خَفَّفَ اللهُ
عَنْهُمْ وَكَانَ لَهُ بِعَدَدِ مَنْ فِيهَا حَسَنَاتٌ
Saad Al-Zanjani
meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah ra, secara marfu’ : Barang siapa
mendatangi kuburan lalu membaca surat Al-Fatihah, Qul huwallahu ahad dan
Alhakumuttakatsur, kemudian mengatakan : Ya Allah, aku hadiahkan pahala bacaan Al-Qur’an ini bagi kaum beriman laki-laki dan perempuan di
kuburan ini, maka mereka akan menjadi penolongnya kepada Allah. Dan
Abdul Aziz, murid Al-Khallal
meriwayatkan hadits dengan sanadnya dari Anas bin Malik ra, secara marfu’ : Barang siapa mendatangi
kuburan, lalu membaca surat Yasin, maka Allah akan meringankan siksaan
mereka, dan ia akanmemperoleh pahala
sebanyak orang-orang yang ada di kuburan itu. (Kitab Ahkam Tamanni
Al-Maut, halaman 75)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar