Dalam sebuah hadits disebutkan :
قَالَ عُرْوَةُ وَثُوَيْبَةُ مَوْلَاةٌ لِأَبِى لَهَبٍ كَانَ أَبُوْ
لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتِ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا مَاتَ أَبُوْ
لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيْبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيْتَ
قَالَ أَبُوْ لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّى سُقِيْتُ فِى هَذِهِ
بِعَتَاقَتِى ثُوَيْبَةَ
Urwah berkata; Tsuwaibah
adalah bekas budak Abu Lahab. Waktu itu, Abu Lahab membebaskannya, lalu
Tsuwaibah pun menyusui Nabi saw. Dan ketika Abu Lahab meninggal, ia pun
diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang
memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya : Apa yang telah kamu
dapatkan? Abu Lahab berkata : Setelah
kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum
lantaran memerdekakan Tsuwaibah. (H. R. Bukhari no. 5101)
Syaikh Ibnu Katsir dalam
kitabnya mengatakan:
وَذَكَرَ السُّهَيْلِيَ وَغَيْرُهُ : أَنَّ الرَّائِي لَهُ هُوَ أَخُوْهُ
الْعَبَّاسُ. وَكَانَ ذَلِكَ بَعْدَ سَنَةٍ مِنْ وَفَاةِ أَبِيْ لَهَبٍ بَعْدَ وَقْعَةِ
بَدْرٍ. وَفِيْهِ أَنَّ أَبَا لَهَبٍ قَالَ لِلْعَبَّاسٍ إِنَّهُ لَيُخَفِّفُ عَلَيَّ
فِي مِثْلِ يَوْمِ الْاِثْنَيْنِ. قَالُوْا لِاَنَّهُ لمَاَّ بَشَّرَتْهُ ثُوَيْبَةُ
بِمِيْلَادِ ابْنِ أَخِيْهِ مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَعْتَقَهَا مِنْ سَاعَتِهِ
فَجُوْزِيَ بِذَلِكَ لِذَلِكَ.
Suhaili dan para ulama
lainnya menyebutkan bahwa anggota keluarga yang bermimpi melihat Abu Lahab
adalah Abbas, saudara Abu Lahab. Mimpi itu terjadi setahun setelah kematian Abu
Lahab, yaitu setelah perang Badar. Dalam mimpi tersebut Abu Lahab berkata
kepada Abbas : Sesungguhnya pada hari Senin aku mendapat keringanan. Para ulama
menyebutkan bahwa ketika Tsuwaibah menyampaikan kepada Abu Lahab berita
kelahiran keponakannya, yaitu Muhammad bin Abdullah, Abu Lahab langsung
memerdekannya. kebaikannya ini dibalas dengan keringanan (siksa/diberi minum)
tersebut. (Kitab Al-Bidayah wan Nihayah, Juz II, halaman 332)
Menurut keterangan di atas,
seorang yang kafir (Abu Lahab) yang sangat gigih menentang Rasulullah saw, bahkan
selagi masih hidup Allah telah menyebutkannya sebagai penghuni Neraka dan ini
diabadikan dalam surat Al-Lahab, di tengah-tengah siksaan yang pedih, maka
setiap hari Senin ia mendapat minuman yang keluar dari sela-sela ibu jari
tangannya karena senang dengan kelahiran Rasulullah. Nah bagaimana dengan kita
(orang mukmin)? tentunya jauh lebih mendapatkan kenikmatan dari Allah lantaran senang
dengan kelahiran Rasulullah saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar