Di bawah ini kami nukilkan beberapa hadits
mengenai durhaka kepada kedua orang tua sekaligus ancaman bagi yang
melakukannya :
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ اَلنَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَا اللهِ فِي
رِضَا الْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُ اللهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ. أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ
وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ.
Dan dari Abdullah bin Amr rah, dari Nabi
saw bersabda : Keridhaan Allah tergantung dari keridhaan kedua orang tua dan
kemurkaan Allah tergantung dari kemurkaan kedua orang tua. H. R. Tirmidzi, dan
dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Hakim. (Kitab bulughul Maram halaman 274)
عَنْ أَنَسٍ رَضِىَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ سُئِلَ النَّبِىُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْكَبَائِرِ
قَالَ اَلْإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ
الْوَالِدَيْنِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَشَهَادَةُ الزُّوْرِ
Dari Anas ra ia berkata : Nabi saw pernah
ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau menjawab : Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua,
membunuh jiwa dan kesaksian palsu. (H. R. Bukhari no. 2653, Muslim no 271)
عَنْ ثَوْبَانَ عَنِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ثَلاثَةٌ لا يَنْفَعُ
مَعَهُنَّ عَمَلٌ : اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَالْفِرَارُ
مِنَ الزَّحْفِ
Dari Tsauban, dari Nabi saw bersabda :
Segala perbuatan tidak berguna (tidak diterima) bersama tiga perkara, yaitu
menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua dan lari dari perang. (H. R.
Thabranino. 1404)
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلاَثَةٌ قَدْ
حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِمُ الْجَنَّةَ مُدْمِنُ الْخَمْرِ وَالْعَاقُّ وَالْدَّيُّوْثُ
الَّذِى يُقِرُّ فِى أَهْلِهِ الْخَبَثَ
Dari Abdullah bin Umar, bahwa
Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah mengharamkan tiga orang untuk
masuk surga, yaitu peminum khamer, orang yang durhaka kepada kedua orang tua
dan orang yang membiarkan perzinaan dalam keluarganya. (H. R. Ahmad no. 5498)
عَنْ
أَبِيْ بَكْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : كُلُّ الذُّنُوْبِ
يُؤَخِّرُ اللهُ مَا شَاءَ مِنْهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِلَّا عُقُوْقَ اْلوَالِدَيْنِ
فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يُعَجِّلُهُ لِصَاحِبِهِ فِي الْحَيَاةِ قَبْلَ الْمَمَاتِ
Dari Abu Bakrah ra ia
berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Allah mengahirkan balasan
seluruh dosa menurut apa yang dikehendaki Allah sampai hari kiamat, kecuali
balasan durhaka kepada kedua orang tua, sebab sesungguhnya Allah akan
memberikan siksaan-Nya di dunia kepada anak yang durhaka di waktu hidup sebelum
meninggal dunia. (H. R.Hakim no. 7372)
Lebih lengkap bisa dibaca cerita
mengenai sabahat Al-Qamah yang tidak mampu mengucapkan kalimat tauhid saat
sakaratul maut, disebabkan berani kepada orang tua (ibu) nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar