عَنْ أَبِى سَلَمَةَ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا حَدَّثَتْهُ قَالَتْ لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُوْمُ
شَعْبَانَ كُلَّهُ، وَكَانَ يَقُوْلُ خُذُوْا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيْقُوْنَ،
فَإِنَّ اللهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوْا، وَأَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى
النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا دُوْوِمَ عَلَيْهِ
وَإِنْ قَلَّتْ وَكَانَ إِذَا صَلَّى
صَلاَةً دَاوَمَ عَلَيْهَا
Dari
Abu Salamah bahwa Aisyah rah menceritakan kepadanya, katanya : Rasulullah saw tidak pernah melaksanakan
puasa lebih banyak dalam sebulan selain bulan Sya'ban, yang beliau melaksanakan
puasa bulan Sya'ban seluruhnya. Beliau bersabda : Lakukanlah amal-amal yang
kalian sanggup melaksanakannya, karena Allah tidak akan berpaling (dalam
memberikan pahala) sampai kalian yang lebih dahulu berpaling (dari mengerjakan
amal) itu. Dan shalat yang paling Nabi saw cintai adalah shalat yang dijaga
kesinambungannya sekalipun sedikit. Dan Beliau bila sudah biasa melaksanakan
shalat (sunnat) beliau menjaga kesinambungannya. (H. R. Bukhari no. 1970)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar