عَنْ مُعَاذَةَ قَالَتْ سَأَلْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ مَا بَالُ
الْحَائِضِ تَقْضِى الصَّوْمَ وَلاَ تَقْضِى الصَّلاَةَ فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ
أَنْتِ قُلْتُ لَسْتُ بِحَرُورِيَّةٍ وَلَكِنِّى أَسْأَلُ. قَالَتْ كَانَ
يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ
الصَّلاَةِ
Dari Mu'adzah dia berkata, saya bertanya kepada
Aisyah seraya berkata, Kenapa gerangan wanita yang haid mengqodho puasa dan tidak
mengqodho shalat? Maka Aisyah menjawab : Apakah kamu dari golongan
Haruriyah? Aku menjawab, Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.
Dia menjawab : Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk
mengqodho puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqodho shalat. (H. R. Muslim
no 789, Daud 263 dan lainnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar