وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ
كَأَنَّ فِيْهَا قَمَرًا سَاطِعًا سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ
حَرَّ وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ
وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً لَيْسَ
لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ
أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ
Rasulullah bersanda : Sesungguhnya pertanda Lailatul Qadar ialah
cuacanya bersih lagi terang seakan-akan ada rembulan, tenang lagi hening,
suhunya tidak dingin dan tidak pula panas, dan tiada suatu bintangpun yang
dilemparkan pada malam itu sampai pagi hari. Dan sesungguhnya pertanda Lailatul
Qadar itu di pagi harinya terbit dalam keadaan sempurna, tetapi tidak bercahaya
seperti biasanya melainkan seperti rembulan di malam purnama, dan tidak
diperbolehkan bagi setan ikut muncul bersamaan dengan terbitnya matahari di
hari itu. (H. R. Ahmad no. 23436)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar