عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ
الْعَشْرِ. فَقَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ
ذَلِكَ بِشَىْءٍ
Dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Tidak ada
hari di mana amal shaleh di dalamnya sangat dicintai oleh Allah melebihi
10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat
lantas bertanya : Apakah amal itu dapat membandingi pahala jihad fi sabilillah?
Maka Rasulullah saw bersabda : Bahkan amal pada 10 hari Dzulhijjah lebih baik
dari pada jihad fi sabilillah kecuali jihadnya seorang lelaki yang mengorbankan
dirinya, hartanya, dan dia kembali tanpa membawa semua itu (juga nyawanya)
sehingga ia mati sahid. Tentu yang demikian itu (mati sahid) lebih baik. (H. R.
Tirmidzi no. 762, Abu Daud no. 2440, Ibnu Majah no. 1799).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar