Insya
Allah artinya jika Allah menghendaki. Kita diperintahkan untuk mengucapkan
kalimat ini ketika berniat kuat akan melakukan suatu aktifitas. Karena semua
yang terjadi di dunia ini terjadi atas kehendak Allah. Sudah sepantasnya kita
sebagai makhluk lemah yang tak memiliki daya ini menyandarkan seluruh perbuatan
kepada kehendak Allah.
Kata insya Allah kerap diucapkan untuk janji yang potensial
dilanggar, komitmen yang tidak teguh, atau harapan yang tidak pasti. Meski
lebih sering kita jumpai, bukan berarti semua itu tepat. Orang
menyebutnya salah kaprah alias kekeliruan yang sudah menjadi
kebiasaan. Ucapan insya Allah ini
diperintahkan dalam Al-Qur'an, yaitu :
وَلاَ تَقُوْلَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًا ( ) إِلاَّ أَنْ يَشَاءَ اللهُ وَاذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسَى أَن يَهْدِيَنِ رَبِّيْ لِأَقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَدًا
Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan
terhadap sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi
kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu
jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku
petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini".(Q.S. 18 Al
Kahfi 23-24)
Syaikh
Ibnu Katsir menegaskan dalam kitabnya :
هذا إرشاد من الله لرسوله الله صلوات الله وسلامه عليه، إلى الأدب
فيما إذا عزم على شيء ليفعله في المستقبل، أن يرد ذلك إلى مشيئة الله، عز وجل،
علام الغيوب، الذي يعلم ما كان وما يكون، وما لم يكن لو كان كيف كان يكون
Ini adalah petunjuk
dari Allah kepada Rasul-Nya tentanf etika bila hendak mengerjakan sesuatu yang
telah ditekadkannya di masa mendatang, hendaklah ia mengembalikan hal tersebut
kepada kehendak Allah Azza wa Jalla, yang mengetahui yang gaib,yang mengetahui
apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi, dan mengetahui apa yang yang
tidak akan terjadi, seandainya terjadi bagaimana akibatnya. (Kitab Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, Juz III, halaman 75)
Dalam hadits disebutkan :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ لأُطِيْفَنَّ
اللَّيْلَةَ عَلَى سَبْعِيْنَ امْرَأَةً تَلِدُ كُلُّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ
غُلاَمًا يُقَاتِلُ فِى سَبِيْلِ اللهِ
فَقِيْلَ لَهُ قُلْ إِنْ شَاءَ اللهُ
فَلَمْ يَقُلْ. فَأَطَافَ بِهِنَّ فَلَمْ تَلِدْ مِنْهُنَّ إِلاَّ امْرَأَةٌ
وَاحِدَةٌ نِصْفَ إِنْسَانٍ. قَالَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَوْ قَالَ إِنْ شَاءَ اللهُ
لَمْ يَحْنَثْ وَكَانَ دَرَكًا لِحَاجَتِهِ
Dari Abu Hurairah dia berkata, Sulaiman bin Daud pernah berkata,
Sungguh aku akan menggilir tujuh puluh isteriku dalam semalam, yang nantinya
masing-masing mereka akan melahirkan anak yang akan berjuang di jalan Allah,
maka dikatakan kepadanya : Ucapkanlah Insya Allah. Namun dia tidak
mengucapannya, dan dia tetap menggilir mereka semua. Ternyata tidak ada seorang
pun dari mereka yang melahirkan kecuali satu orang yang melahirkan anak yang
cacat (setengah manusia). Abu Hurairah melanjutkan, Maka Rasulullah saw bersabda : Seandainya dia mengucapkan Insya
Allah, maka dia tidak akan melanggar sumpahnya dan akan mendapatkan apa yang
dihajatkannya. (H. R. Muslim no. 4378)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سُلَيْمَانُ لأَطُوْفَنَّ اللَّيْلَةَ
عَلَى تِسْعِيْنَ امْرَأَةً ، كُلُّهُنَّ تَأْتِى بِفَارِسٍ يُجَاهِدُ فِى سَبِيْلِ
اللهِ. فَقَالَ لَهُ صَاحِبُهُ
إِنْ شَاءَ اللهُ . فَلَمْ يَقُلْ إِنْ
شَاءَ اللهُ. فَطَافَ عَلَيْهِنَّ
جَمِيْعًا ، فَلَمْ تَحْمِلْ مِنْهُنَّ إِلاَّ امْرَأَةٌ وَاحِدَةٌ ، جَاءَتْ
بِشِقِّ رَجُلٍ ، وَايْمُ الَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ قَالَ إِنْ
شَاءَ اللهُ. لَجَاهَدُوا فِى سَبِيلِ اللهِ
فُرْسَانًا أَجْمَعُونَ
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda : Sulaiman bin dawud
pernah mengatakan : Sungguh malam ini aku akan menggilir Sembilan puluh
Sembilan isteriku, yang kesemuanya akan melahirkan laki-laki penunggang kuda
yang berjihad fi sabilillah. Salah satu kawannya berujar : ucapkan insya Allah.
Namun Sulaiman tidak juga mengucapkannya. Akhirnya Sulaiman menggilir mereka
semua namun tak satupun pun hamil selain satu isterinya yang melahirkan
setengah manusia, demi Dzat yang jiwaku berada kekuasaan-Nya, kalaulah ia
mengucapkan insya Allah, niscaya kesemuanya menjadi prajurit yang berjihad fii
sabilillah. (H. R. Bukhari no. 6639, Muslim no. 4379)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar