Membaca
surat setelah membaca Al-Fatihah dalam shalat
itu hukumnya sunnah, maka seseorang yang setelah membaca Al-Fatihah langsung
rukuk, tanpa membaca surat
terlebih dahulu maka shalatnya dipandang sah.
Imam
Nawawi dalam kitabnya menegaskan :
(فَرْعٌ)
فِي مَذَاهِبِ الْعُلَمَاءِ فِي السُّوْرَةِ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ: مَذْهَبُنَا اَنَّهَا
سُنَّةٌ فَلَوِ قْتَصَرَ عَلَى الْفَاتِحَةِ اَجْزَأَتْهُ الصَّلَاةُ، وَبِهِ قَالَ
مَالِكٌ وَالثَّوْرِيُّ وَاَبُوْ حَنِيْفَةَ وَاَحْمَدُ
(Suatu cabang
masalah) Menerangkan perbedaan pendapat para ulama mengenai hukum membaca surat setelah membaca
Al-Fatihah. Menurut pendapat madzhab kami (Syafi'i), bahwasanya membaca surat itu hukumnya
sunnah. Apabila seseorang hanya membaca Al-Fatihah saja, sudah dipandang sah
shalatnya. Sesuai dengan pendapat ini adalah pendapatnya imam Malik, imam
Ats-Tsauri, imam Abu Hanifah, dan imam Ahmad (bin Hanbal). (Kitab Majmu' Syarah
Al-Muhadzdzab, Juz III, halaman 388)
عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ حَدَّثَنِى عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ
يَقْرَأْ فِيْهِمَا إِلاَّ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ.
Dari Ikrimah ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin
Abbas, bahwasanya Rasulullah saw telah
shalat dua rakaat dan beliau tidak membaca surat pada keduanya kecuali hanya membaca
Al-Fatihah. (H. R. Baihaqi no. 2570, Ibnu Khuzaimah no. 494)
Syaikh
Zainuddin Al-Malibari dalam kitabnya menegaskan :
(وَ)
سُنَّ آيَةٌ فَأَكْثَرَ، وَالْاَوْلَى ثَلَاثٌ (بَعْدَهَا) أَيْ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ
Dan sunnah membaca satu ayat atau lebih, utamanya tiga ayat
(sesudahnya) maksudnya Al-Fatihah. (Kitab
Fathul Mu'in, halaman 19)
Shaikh
Abdurrahman Al-Jaziri dalam kitabnya menegaskan :
قراءة شيء من القرآن بعد قراءة الفاتحة في الركعتين الأوليين من صلاة
الظهر والمغرب والعشاء وفي ركعتي فر الصبح مطلوب باتفاق ولكنهم اختلفوا في حكمه
فقال ثلاثة من الأئمة : إنه سنة وخالف الحنفية فانظر مذهبهم تحت الخط (الحنفية
قالوا : حكم قراءة السورة أو ثلاث آيات قصار أو آية طويلة هو الوجوب . فتجب قراءة
ذلك في الركعتين الأوليين من صلاة الفرض وقد ذكرنا معنى الواجب عندهم)
Membaca sebagian dari Al-Qur'an setelah membaca Al-Fatihah pada dua
rakaat pertama shalat zhuhur, maghrib dan isya' serta pada dua rakaat fardhu
subuh adalah mathlub (dituntut) secara sepakat. Akan tetapi mereka berselisih
pendapat tentang hukumnya. Tiga imam madzhab berpendapat bahwa hal itu hukumnya
sunnah. Madzhab Hanafi menyangkal
pendapat itu. ( Madzhab Hanafi berpendapat bahwa hukum membaca surat
atau tiga ayat pendek, atau satu ayat panjang adalah wajib. Maka membacanya itu
diwajibkan dalam dua rakaat pertama shalat fardhu. Dan telah kami sebutkan
pengertian wajib menurut mereka). (Kitab
Al-Fiqhu 'Alal Madzahibil Arba'ah, Juz I, halaman 295)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar