Dalam
shalat dikenal istilah takbir intiqal, yakni kesunnahan mengucapkan kalimat
takbir (Allahu Akbar) setiap kali perpindahan gerak. Ada satu yang berbeda,
yakni ketika bangun dari ruku’, bukanlah kalimat takbir yang sunnah diucapkan,
melainkan kalimat tasmi’ (sami’allahu liman hamidah)
Syaikh Sulaiman bin Muhammad bin Umar
Al-Bujairami dalam kitabnya
menegaskan :
وَالسَّبَبُ فِي سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ { أَنَّ الصِّدِّيْقَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ مَا فَاتَتْهُ صَلَاةٌ خَلْفَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطُّ، فَجَاءَ يَوْمًا وَقْتَ صَلَاةِ الْعَصْرِ فَظَنَّ
أَنَّهَا فَاتَتْهُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَاغْتَمَّ بِذَلِكَ وَهَرْوَلَ وَدَخَلَ الْمَسْجِدَ، فَوَجَدَهُ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُكَبِّرًا فِي الرُّكُوْعِ فَقَالَ : الَْحَمْدُ لِله،ِ
وَكَبَّرَ خَلْفَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَزَلَ جِبْرِيلُ وَالنَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرُّكُوْعِ فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ سَمِعَ اللهُ
لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُلْ : سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ }. وَفِي رِوَايَةٍ { اِجْعَلُوْهَا
فِي صَلَاتِكُمْ }. فَقَالَهَا عِنْدَ الرَّفْعِ مِنَ الرُّكُوْعِ ، وَكَانَ
قَبْلَ ذَلِكَ يَرْكَعُ بِالتَّكْبِيْرِ وَيَرْفَعُ بِهِ فَصَارَتْ سُنَّةً مِنْ
ذَلِكَ الْوَقْتِ بِبَرَكَةِ الصِّدِّيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Dan sebab pada perkataan sami’allahu liman hamidah adalah
sesungguhnya Abu Bakar Ash-Shiddiq ra tidak pernah ketinggalan shalat di
belakang Rasulullah. saw. Pada suatu hari ketika hendak shalat Ashar beliau terlambat dan menyangka tidak
sempat shalat di belakang Rasulullah saw, beliau sangat menginginkan agar bisa
shalat bersama Rasulullah saw, beliau berlari dan memasuki masjid rupanya
meliau mendapatkan Rasulullah saw sedang membaca takbir dalam ruku’ maka belaiu
memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah dan bertakbir salat mengikuti
Rasulullah saw. Maka datanglah malaikat
Jibril kepada Nabi saw yang sedang ruku’ dan mengatakan : wahai Muhammad Allah
telah mendengar orang yang memuji-Nya,
maka ucapkan : sami’allahu liman hamidah. Dalam riwayat lain disebutkan :
Jadikanlah kalimat itu sebagai bacaan shalat kalian. Maka beliau membacanya
ketika bangkit dari ruku'. Padahal sebelum itu beliau turun ke ruku' dan
bangkit dari ruku’ dengan mengucapkan : Allahu Akbar. Maka itu menjadi sunnah
dari semenjak itu dengan berkat Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. (Kitab Hasyiyah
Al-Bujairami 'Alal Khathib, Juz IV, halaman 382)
Dari
kisah di atas bisa dipahami bahwa kesunahan tasmi’ saat bangun dari
ruku‘ merupakan jawaban atas pujian yang disampaikan oleh sahabat Abu Bakar
Ash-Shiddiq ra karena ia masih tetap bisa menjaga keistiqamahan shalat
berjama’ah bersama Rasulullah saw.
Bacaan tasmi' (sami’allahu liman hamidah) ini bukan
hanya bagi imam saja tetapi juga bagi makmum, dan bagi yang shalat munfarid
(sendirian)
BACA JUGA :
good info..tq
BalasHapus